21.3 C
Indonesia

Menlu Retno Marsudi Tegas Desak PBB Hentikan Kekerasan di Gaza

Must read

NEW YORK – Indonesia memberikan sikap tegas dalam menghadapi konflik Israel-Palestina yang semakin memburuk belakangan ini.

Lewat tiga pertemuan yang diadakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia lewat Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mendesak organisasi internasional tersebut untuk segera menghentikan kekerasan di Gaza.

Selain itu, Menlu Retno juga mendesak PBB untuk segera memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina, yang dilaporkan telah mengalami krisis makanan, air bersih, obat-obatan, bahan bakar, listrik, bahkan kain kafan.

Baca Juga:

Melansir laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ketiga pertemuan tersebut adalah pertemuan dengan Dewan Keamanan (DK) PBB, pertemuan debat terbuka DK PBB, dan pertemuan darurat Sidang Majelis Umum (SMU) PBB.

Dalam pertemuan dengan DK PBB, Selasa (24/10), Retno menyampaikan bahwa Indonesia mendesak DK PBB untuk segera bertindak menghentikan eskalasi konflik Israel-Palestina di Gaza dan mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi.

Menurutnya, DK PBB memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tidak membiarkan perang berkepanjangan, atau membantu salah satu pihak melanjutkan perang.

Indonesia, lanjutnya, mendesak DK PBB untuk segera melakukan tiga hal penting, yaitu menyerukan gencatan senjata segera, memprioritaskan akses kemanusiaan, dan mengembalikan urusan kemanusiaan ke DK PBB.

Selanjutnya, dalam debat terbuka DK PBB yang membahas partisipasi perempuan dalam perdamaian dan keamanan internasional, Retno menyinggung korban konflik Israel-Palestina juga mencakup perempuan.

Disampaikannya, lebih dari 60 persen korban kekerasan di Gaza adalah perempuan dan anak-anak–menyoroti fakta bahwa perempuan menjadi korban pertama dari setiap konflik.

Oleh sebab itu, ia menekankan bahwa fenomena ini seharusnya bisa membangkitkan kesadaran semua pihak pada agenda Women, Peace, and Security.

Kemudian, di hadapan SMU PBB, Retno mendesak Majelis Umum untuk membentuk komisi independen guna menyelidiki serangan Israel di wilayah pendudukan Palestina.

Dalam pertemuan itu, ia mengaku tidak hanya berbicara atas nama Menlu Indonesia, melainkan juga atas nama seorang perempuan, ibu, dan nenek.

“Kehadiran saya di sini adalah untuk membela kemanusiaan. Indonesia mengutuk sekerasnya kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, termasuk serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah di Gaza,” katanya.

“Pembunuhan, penculikan, dan hukuman kolektif atas warga sipil tanpa pandang bulu harus dikecam karena tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional,” tambahnya.

SMU PBB, menurutnya, harus dapat menjalankan peran yang gagal dijalankan oleh DK PBB dan harus membuktikan bahwa penduduk PBB menjunjung tinggi martabat dan nyawa manusia.

Oleh sebab itu, ia menyampaikan terdapat tiga plus satu langkah konkret yang harus dilakukan SMU PBB, yaitu menghentikan agresi, memastikan akses bantuan kemanusiaan dan perlindungan warga sipil, dan menolak pemindahan secara paksa warga sipil di Gaza.

Adapun untuk plus satunya adalah mengatasi akar masalah konflik Israel-Palestina.

“Jangan sampai rakyat Palestina tidak lagi memiliki pilihan selain menerima ketidakadilan seumur hidup mereka,” katanya kemudian.

“Menjadi tugas kita untuk menghentikan ketidakadilan ini. Indonesia siap dan akan menjalankan perannya. Indonesia akan terus bersama rakyat Palestina,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru