ITALIA – Pemandangan tak biasa akan menyambut kedatangan Anda di Florence, Italia. Di kota yang berjarak kurang lebih 274 km dari ibu kota Roma ini, terdapat jendela-jendela kecil di sisi sejumlah bangunannya yang ternyata memiliki cerita yang unik.
Jendela tersebut adalah jendela anggur, disebut buchette del vino dalam bahasa setempat.
Ketika Covid-19 tengah bergejolak di Italia beberapa waktu lalu, sejumlah restoran memanfaatkan jendela kecil ini untuk menyajikan pesanan pelanggannya dengan tetap mematuhi aturan menjaga jarak.
Beberapa yang lain bahkan membangun jendela mereka sendiri untuk pertama kalinya, menambah jumlah buchette del vino di dalam daftarnya.
Michelle Altenberg, seorang traveller berkebangsaan Inggris, melalui akun Instagram-nya, @americanexpatuk, memaparkan bahwa pembangunan jendela-jendela anggur ini sejatinya telah dilakukan sejak tahun 1500-an.
Saat itu, jendela-jendela tersebut dibangun oleh orang-orang kaya Florence agar mereka bisa menjual minuman anggur langsung dari rumah mereka dan terbebas dari keharusan membayar pajak.
Kini, ada lebih dari 150 jendela anggur yang tersebar di seluruh Florence, dengan peta persebarannya yang bahkan tersedia di laman resminya, buchettedelvino.org.
Untuk dapat melakukan pembelian, Altenberg mengatakan bahwa calon pembeli dapat membunyikan bel yang tersedia di bagian dalam jendela.
Mengingat minuman disediakan langsung di gelas, pembeli biasanya menghabiskan minuman mereka tidak jauh dari jendela tersebut.
Suasana jalanan kota yang minim kendaraan membuat kegiatan bersantai di pinggir jalan sambil menyesap anggur sedikit demi sedikit tidak terdengar buruk.
Beberapa buchette del vino kini tidak hanya menyediakan anggur, namun juga gelato, es krim, hingga kopi.
Dilansir dari Insider, sejarawan mencatat bahwa jendela anggur juga dimanfaatkan untuk membentengi diri para pemilik usaha dari Wabah Italia yang melanda negara itu pada tahun 1630-an.
Mereka juga akan meminta pembeli untuk meletakkan uang di sebuah wadah agar tidak ada sentuhan fisik yang terjadi.
Nantinya, uang tersebut akan didisenfeksi dengan cuka.
Asosiasi Jendela Anggur, yang berdiri pada tahun 2016 lalu, mendokumentasikan semua hal tersebut untuk meningkatkan kesadaran di antara masyarakat lokal dan turis.