26.7 C
Indonesia

Mengenal Finlandia, Negara Paling Bahagia di Dunia

Must read

JAKARTA – Finlandia baru-baru ini kembali dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia setelah menduduki posisi yang sama selama 4 tahun berturut-turut sebelumnya. Titel tersebut diberikan oleh Sustainable Development Solutions Network (SDSN) untuk PBB setelah melakukan survei dan serangkaian analisis yang cukup panjang.

Adapun faktor-faktor yang menentukan penilaian tingkat kebahagiaan suatu negara sebelum akhirnya diurutkan ke dalam peringkat adalah harapan hidup sehat, PDB per kapita, dukungan sosial di saat-saat sulit, tingkat korupsi dan kepercayaan sosial, kedermawanan dalam komunitas, serta kebebasan dalam membuat keputusan.

Tentang Finlandia

Baca Juga:

Bagi sebagian warga Indonesia, nama Finlandia kerap disebut jika tema pembicaraan telah merujuk pada sistem pendidikan. Pasalnya, negara berpopulasi 5,5 juta ini diklaim memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia.

Fakta bahwa siswa-siswa di negara ini tidak diberikan pekerjaan rumah (PR) dan hanya belajar di sekolah selama 4–5 jam tentu menjadi yang paling menggoda untuk Indonesia.

Terletak di bagian utara benua Eropa, Finlandia baru memperoleh kemerdekaannya setelah Revolusi Rusia pada tahun 1917.

Jauh sebelum itu, negara ini adalah bagian dari Swedia selama kurang lebih enam abad, dilanjutkan dengan menjadi bagian Kekaisaran Rusia selama satu abad, dan akhirnya dapat berdiri sendiri sebagai bangsa yang mandiri hingga kini.

Selama masa pendiriannya, Finlandia berhadapan dengan sejumlah konflik seperti Perang Saudara Finlandia dan Perang Dunia II yang berbarengan dengan Perang Musim Dingin, Perang Berkelanjutan, dan Perang Lapland melawan Nazi Jerman.

Finlandia bergabung dengan PBB pada tahun 1955 dan menetapkan diri sebagai negara yang netral.

Ekonomi negara ini berkembang pesat setelah mengembangkan model negara kesejahteraan bergaya nordik. Model ini menuntun Finlandia mencapai kemakmurannya sehingga dikategorikan sebagai salah satu negara berpendapatan per kapita tertinggi di dunia sekarang.

Dari vlog salah satu warga Indonesia yang telah lama tinggal di Finlandia, diketahui bahwa pajak yang ditarik pemerintah setempat dari warganya sangat tinggi.

Akan tetapi, pajak tersebut dikembalikan lagi ke warga dalam bentuk tunjangan, fasilitas umum yang gratis, dan sebagainya.

WNI yang akrab dipanggil Chimy itu juga menerangkan bahwa salah satu tunjangan yang didapatkan adalah tunjangan pengangguran. Setiap bulannya, para pengangguran di Finlandia dapat menerima hingga 15 juta rupiah.

Angka yang cukup besar jika dirupiahkan dan digunakan di Indonesia. Sayangnya, Chimy mengatakan bahwa jumlah tersebut cukup “pas-pasan” jika digunakan di Finlandia.

Didukung dengan rasa malu untuk menerima tunjangan pengangguran serta disediakannya berbagai kursus dan pelatihan oleh pemerintah setempat, warga Finlandia terbiasa untuk mengasah diri dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Akibatnya, kesenjangan sosial di negara ini tidak terlalu terlihat. Semua orang bekerja dan mempunyai uang.

Warga Finlandia juga jauh dari kebiasaan “mengurusi orang lain” yang berkonotasi negatif. Mereka hidup bertetangga dengan damai dan tidak saling mengusik.

Chimy menambahkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan di antara Si Kaya dan Si Miskin di Finlandia. Bahkan semua orang dapat mengenakan pakaian branded di sana, karena tidak akan ada yang peduli apakah pakaian branded itu baru atau bekas yang tentu saja jauh lebih murah.

Dari total skor 10 yang ditetapkan (SDSN) dalam World Happiness Report, Finlandia mendapat skor 7,8. Angka ini juga didapatkannya atas peran pemerintah dan warga setempat dalam mengatasi pandemi covid-19.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru