21.5 C
Indonesia

Mengapa Kita Bisa Mengalami Sariawan?

Must read

JAKARTA – Ketika kita mengunyah makanan dengan terlalu semangat, kita mungkin akan tanpa sengaja menggigit bibir atau pipi bagian dalam kita sendiri.

Dalam beberapa kasus, bekas gigitan itu bisa berubah menjadi luka berwarna putih dengan tepian berwarna merah atau yang biasa kita sebut dengan sariawan.

Lalu, apa sariawan itu sebenarnya?

Baca Juga:

Dilansir dari Alodokter, sariawan atau stomatitis aphtosa adalah luka atau peradangan di bibir dan di dalam mulut.

Sariawan bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman ketika melakukan berbagai aktivitas yang menggunakan mulut, seperti makan, minum, dan berbicara, atau bahkan saat tidur.

Sariawan bisa muncul di bibir, lidah, pipi bagian dalam, hingga langit-langit mulut.

Selain karena salah gigit ketika makan, sariawan juga bisa muncul akibat kebiasaan sikat gigi yang salah–terlalu kencang misalnya, infeksi (bakteri, jamur, atau virus), penyakit autoimun, hingga kondisi tertentu.

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan potensi munculnya sariawan adalah kebiasaan merokok, kekurangan nutrisi, stres, perubahan hormon, dan faktor keturunan.

Penggunaan gigi palsu yang dengan ukuran yang tidak pas dan tidak dibersihkan secara teratur juga bisa menjadi faktor munculnya sariawan.

Dilansir dari klikdokter, sariawan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sariawan minor, sariawan mayor, dan sariawan herpetiformis.

Sariawan minor adalah yang paling sering terjadi. Sariawan ini berukuran kecil, berbentuk oval, dengan bagian tepi berwarna kemerahan.

Sementara itu, sariawan mayor berukuran lebih besar dan lebih dalam dibandingkan sariawan minor. Rasa nyerinya pun disebutkan terasa lebih menyakitkan.

Terakhir, sariawan herpetiformis disebutkan berukuran kecil namun dengan jumlah yang lebih banyak. Sariawan jenis ini memiliki tepi yang tidak teratur.

Sariawan mayor dan sariawan herpetiformis jarang terjadi.

Umumnya, sariawan tidak memerlukan pengobatan khusus karena dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu 1–2 minggu.

Akan tetapi, untuk meredakan nyeri yang mengganggu, penderita dapat mengompres bagian yang terasa sakit dengan es batu.

Jika sariawan tidak kunjung membaik, penderita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Dokter akan melakukan pengobatan berdasarkan penyebab munculnya sariawan tersebut.

Sariawan yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi, seperti peradangan dan perdarahan pada gusi, perubahan suara, hingga penyebaran infeksi.

Untuk menghindari potensi munculnya sariawan di kemudian hari, beberapa kebiasaan ini dapat diterapkan:

  1. Menjaga kesehatan gigi dan mulut
  2. Menyikat gigi dengan benar dan teratur
  3. Memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin
  4. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  5. Berhenti merokok
spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru