PRANCIS – Menara Eiffel yang berhias lampu-lampu cantik pada malam hari memanglah indah. Sayangnya, pemandangan tersebut akan berlangsung lebih singkat dalam beberapa hari mendatang.
Melonjaknya harga listrik akibat krisis energi yang tengah dihadapi Prancis membuat pemerintah kota Paris memutuskan untuk mematikan lampu ornamen sejumlah monumen, termasuk Menara Eiffel.
Pejabat setempat pada hari Selasa (13/9) mengatakan bahwa lampu monumen tersebut nantinya hanya akan menyala sampai pukul 23.45 dan akan dimatikan bersamaan dengan pulangnya pengunjung terakhir.
Itu artinya, lampu yang menghiasi Menara Eiffel akan dimatikan 1 jam 15 menit lebih awal dari biasanya, dan disebutkan bisa memotong penggunaan energi sebesar 10 persen.
Wali Kota Paris Anne Hidalgo mengatakan bahwa langkah tersebut termasuk ke dalam rencana “ketenangan energi” dengan biaya yang dihemat bisa mencapai 10 juta euro (sekitar Rp149 miliar).
Selain Menara Eiffel, lampu-lampu bangunan kota yang tidak terpakai juga akan dimatikan mulai pukul 10 malam.
Meskipun begitu, Hidalgo memastikan bahwa lampu jalanan akan tetap menyala demi keamanan, begitu juga dengan penerangan jembatan kota di atas Sungai Seine.
Di dalam rencana tersebut, tecantum pula pemberitahuan bahwa kota akan menurunkan suhu di gedung-gedung publik serta memotong air panas ke gedung pemerintah dan beberapa gedung publik.
Gedung-gedung yang melayani populasi rentan dikecualikan dalam rencana tersebut.
Krisis energi akibat konflik Rusia-Ukraina yang menghantam Prancis ini tercatat sebagai krisis terburuk sejak tahun 1970-an.
Lebih parahnya lagi, krisis ini terjadi di tengah-tengah musim panas terpanas yang melanda benua Eropa.
Dilansir dari Associated Press, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada awal bulan ini menyerukan warga negaranya untuk mengurangi 10% penggunaan energi masing-masing.
Hal ini diperlukan untuk menghindari penjatahan atau bahkan pemotongan pasokan energi pada musim dingin nanti.