AMERIKA SERIKAT – Seorang pria asal Michigan, Amerika Serikat, dinyatakan untuk sementara waktu dilarang mengunjungi Taman Nasional Yellowstone.
Kondisi itu disebabkan situasi dirinya yang saat ini tengah menghadapi tuntutan pidana federal yang berkaitan dengan kunjungan terakhirnya ke destinasi tersebut.
Melansir CNN, jaksa mengumumkan bahwa larangan tersebut menyusul munculnya dugaan atas dirinya yang berada di bawah pengaruh alkohol saat melakukan perjalanan keluar jalur di salah satu area panas taman.
Jason Wicks didakwa pada Rabu (23/8) atas tuduhan melakukan perjalanan di luar jalur dan berada di bawah pengaruh “sejauh ia membahayakan dirinya sendiri atau orang lain,” kata Kantor Kejaksaan Distrik AS di Wyoming dalam siaran pers.
Pria berusia 49 tahun itu telah mengaku tidak bersalah.
Wicks didakwa memasuki area panas tanpa izin dan berada di bawah pengaruh alkohol yang berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain.
Kepada CNN, juru bicara kantor kejaksaan distrik Lori Hogan mengatakan bahwa pria itu mengalami cedera yang tidak mengancam nyawa di kakinya dalam insiden Selasa (22/8) malam.
Rilis juga menyebutkan bahwa sang pelanggar menderita luka bakar termal.
Sebagai bagian dari syarat pembebasannya, Wicks dilarang memasuki Taman Nasional Yellowstone dan Grand Teton sampai kasusnya selesai.
Sementara itu, persidangan belum ditetapkan dan penyelidikan masih berlangsung.
Pejabat Taman Nasional Yellowstone memperingatkan bahwa tanah di kawasan panas itu rapuh dan tipis, dengan air panas berada di bawah permukaannya.
Oleh karena itu, pengunjung diminta untuk tetap berada di trotoar dan jalan setapak serta sangat berhati-hati di sekitar fitur panas.
“Mata air panas telah melukai atau membunuh lebih banyak orang di Yellowstone dibandingkan pemandangan alam lainnya,” pihak taman nasional memperingatkan.
Sumber: CNN
Baca juga: Mabuk Berat, Dua Wisatawan Asal AS Ketiduran di Menara Eiffel
