JAKARTA – Anak perusahaan Djarum di bidang digital, Blibli, telah melakukan penawaran awal saham (book building) kemarin, Senin (17/10), dengan nama dan dokumen prospektus yang juga telah tercatat di laman resmi IPO.
Berdasarkan dokumen tersebut, diketahui bahwa saham Blibli ditawarkan kepada masyarakat dengan rentang harga antara Rp410–460 per saham.
Adapun jumlah saham yang ditawarkan paling banyak 17,77 miliar, atau tepatnya 17.771.205.900 lembar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham.
Itu artinya, e-commerce yang terkenal dengan warna birunya ini akan meraup dana segar hingga Rp7,28–8,17 triliun melalui IPO.
Masa penawarannya sendiri dijadwalkan akan berlangsung hingga Senin (24/10) pekan depan.
Akan tetapi, periode itu masih berpotensi berlangsung lebih lama karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum memberikan pernyataan efektifnya terhadap dokumen tersebut.
Seperti yang diketahui, prospektus ringkas yang belum mendapatkan pernyataan efektif masih dapat dilengkapi dan diubah.
Dengan begitu, pelaksanaan agenda-agenda setelah book building pun masih bisa mundur dari jadwal yang telah ada.
Mengutip Kompas, usai book building, jika tidak ada perubahan jadwal, masa penawaran umum perdana alias IPO akan dilakukan pada 1–3 November 2022.
Pada hari terakhir itu juga akan dilaksanakan penjatahan saham. Sementara itu, distribusi saham secara elektronik akan dilaksanakan keesokan harinya, 4 November 2022.
Terakhir, pencatatan saham Blibli di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terlaksana pada 7 November 2022.
Pembelian saham IPO Blibli dapat dilakukan secara online di laman resmi e-IPO, yaitu e-ipo.co.id.
Sebelum itu, perlu diketahui bahwa penjamin pelaksana emisi efek atas IPO Blibli adalah BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas.