MALAYSIA – Pekerja Pelabuhan Klang Malaysia pada Selasa (17/1) pekan lalu dibuat kaget dengan keberadaan seorang bocah laki-laki tak dikenal di dalam sebuah kontainer yang baru tiba
Bocah itu berperawakan kurus dan tak bisa berbahasa Melayu. Ia disebutkan terlihat linglung ketika keluar dari kontainer.
Ia pun diamankan oleh otoritas pelabuhan, yang kemudian menghubungi pihak berwenang karena khawatir sang bocah adalah korban perdagangan manusia.
Ia juga dibawa ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan. Beruntung penyidik pada akhirnya bisa menanyai bocah itu mengenai asal muasalnya.
Bocah yang kemudian diketahui bernama Faheem itu mengaku ia terjebak di dalam kontainer karena bermain petak umpet dengan teman-temannya.
Permainan itu mereka lakukan pada Kamis (12 /1) sebelumnya di Pelabuhan Chittagong di Bangladesh.
Saat bermain, ia memilih salah satu kontainer sebagai tempat persembunyiannya–yang ternyata malah menguncinya di dalam dan membawanya menyeberangi lautan selama berhari-hari hingga tiba di Malaysia.
Ia mengatakan terus meminta tolong selama berada di dalam kontainer, namun tidak ada satu pun orang yang mendengarnya.
Otoritas Malaysia kemudian menyatakan bahwa kejadian yang menimpa Faheem adalah murni kelalaian dan bukan upaya perdagangan orang.
Mereka mengatakan tidak ada alasan untuk meragukan pengakuan sang bocah serta tidak ada pula dugaan mengenai kondisi sebaliknya.
“Kami tidak lagi mengambil kesimpulan tentang aspek perdagangan manusia karena penyelidikan awal mengungkapkan bahwa anak laki-laki tersebut masuk ke dalam kontainer, kemudian tertidur, dan kemudian tiba di sini,” kata Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail.
Faheem kini masih menjalani perawatan di rumah sakit Pelabuhan Klang dan menunggu untuk dipulangkan ke negara asalnya.