21.3 C
Indonesia

Kremlin Sangkal Tuduhan Ukraina bahwa Pasukannya Membunuh Warga Sipil di Sekitar Kyiv

Must read

RUSIA – Kremlin pada hari Senin (4/4) mengatakan bahwa pihaknya dengan tegas membantah tuduhan apapun terkait dengan pembunuhan warga sipil di kota Bucha, Ukraina. Kremlin mengatakan tuduhan Ukraina tentang masalah tersebut harus dipandang dengan keraguan.

Sebelumnya, pihak berwenang Ukraina pada hari Minggu (3/4) mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan oleh pasukan Rusia.

Hal itu dilakukan setelah ratusan mayat ditemukan “berserakan” di sekitar kota-kota di luar ibukota Kyiv setelah pasukan Rusia ditarik dari daerah tersebut.

Baca Juga:

“Informasi ini harus dipertanyakan secara serius,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan melalui panggilan konferensi.

“Dari apa yang kami lihat, para ahli kami telah mengidentifikasi tanda-tanda pemalsuan video dan pemalsuan lainnya,” lanjutnya.

Peskov mengatakan bahwa fakta dan kronologi peristiwa di Bucha tidak mendukung kejadian versi Ukraina. Ia juga mendesak para pemimpin internasional untuk tidak terburu-buru menghakimi.

“Kami dengan tegas menyangkal tuduhan apa pun,” kata Peskov.

“Tidak diragukan lagi, situasinya serius. Dan kami akan meminta banyak pemimpin internasional untuk tidak terburu-buru dengan pernyataan mereka, tidak terburu-buru dengan tuduhan tak berdasar mereka, meminta informasi dari berbagai sumber, dan setidaknya mendengarkan penjelasan kami,” lanjutnya.

Peskov mengatakan bahwa para diplomat Rusia akan melanjutkan upaya mereka untuk mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas apa yang disebut Moskow sebagai “provokasi Ukraina” di Bucha meskipun upaya pertama mereka untuk mengatur pertemuan semacam itu diblokir.

“Inisiatif itu sendiri untuk mengangkat topik ini ke platform Dewan Keamanan PBB menunjukkan bahwa Rusia ingin dan menuntut agar topik ini diangkat di tingkat internasional,” kata Peskov.

Peskov menolak berkomentar mengenai apakah kehebohan atas Bucha ini akan mempengaruhi pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv yang dijadwalkan berlanjut melalui konferensi video pada hari ini.

Rusia mengirim puluhan ribu tentaranya ke Ukraina pada 24 Februari lalu dalam apa yang disebutnya “operasi militer khusus” untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya dan membasmi orang-orang yang disebutnya “nasionalis berbahaya”.

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya.

 

Sumber: Reuters

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru