21.2 C
Indonesia

Kontroversi Ruangan Terkunci di Taj Mahal

Must read

INDIA – Taj Mahal telah menjadi topik perbincangan hangat di India beberapa waktu belakangan ini. Salah satu landmark yang paling terkenal itu diberitakan terkait petisi untuk membuka “ruang terkunci” di dalamnya untuk diadakan penyelidikan guna memastikan keberadaan berhala dewa Hindu.

Akan tetapi, petisi itu ditolak oleh Pengadilan Tinggi Lucknow.

Adapun pihak yang mengajukan petisi adalah Rajneesh Singh dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang bertanggung jawab atas distrik Ayodhya. Usai mendapat penolakan dari pengadilan tinggi, ia diketahui tengah berusaha mendekati Mahkamah Agung.

Baca Juga:

Sementara itu, Survei Arkeologi India (ASI) merilis foto-foto dari beberapa “ruang tertutup” yang dimaksud. Foto-foto ini berada dalam domain publik dan dapat diakses oleh semua orang.

Beberapa pejabat ASI juga telah menyatakan bahwa ruangan di bawah struktur utama Taj Mahal itu tidak selalu terkunci, dan “berbagai catatan dan laporan yang ditinjau hingga saat ini belum menunjukkan adanya berhala (Hindu)”.

Foto-foto ruang bawah tanah yang dibuka kini telah dirilis dan Raj Kumar Patel, arkeolog pengawas ASI untuk wilayah tersebut, mengatakan bahwa gambar-gambar tersebut menunjukkan pekerjaan restorasi dan ada di situs web ASI “untuk dilihat semua orang”.

Orang-orang juga dapat mengakses foto-foto tersebut melalui buletin ASI yang tersedia secara online.

Akan tetapi, kontroversi mengenai “ruang terkunci” atau “ruang tertutup” di Taj Mahal tidak hanya berhenti di situ.

Baru-baru ini, anggota parlemen BJP Divya Kumari, cucu perempuan Man Singh II, Maharaja Jaipur yang berkuasa terakhir, mengklaim bahwa Taj Mahal dibangun di atas tanah milik keluarga kerajaan Jaipur.

Ia pun memberikan dukungan terhadap permohonan untuk membuka “ruang tertutup” itu.

Klaimnya lantas dibantah oleh para sejarawan terkemuka, termasuk Ira Mukhoty dan Rana Safvi, yang menyatakan bahwa tanah itu tidak “diduduki”.

Rana Safvi bahkan “turun” ke media sosial guna meluruskan disinformasi yang beredar.

“Sementara Raja Jai ​​Singh bersedia menyumbangkan tanah secara gratis, empat haveli diberikan sebagai pengganti haveli Raja Man Singh oleh Shah Jahan. Petani ini dikurung dalam koleksi Kapad Dwara di Museum Istana Kota,” tulisnya.

Kini, dengan ASI yang telah merilis foto-foto tersebut di domain publik, sejumlah kontroversi seputar Taj mungkin bisa dihentikan.

 

Sumber: Times of India

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru