21.2 C
Indonesia

Kementerian Pariwisata Italia Banjir Kritik Karena Video Promosi

Must read

ITALIA – Kementerian Pariwisata Italia dibanjiri kritik usai ditemukan cuplikan yang diduga tidak dibuat di negara itu sendiri dalam video promosinya.

Berjudul “Open to Meraviglia”, video itu menampilkan sejumlah destinasi wisata terkenal di Italia, seperti Koloseum Roma dan Katedral Firenze.

Ditampilkan pula kota-kota Italia yang cantik dengan bangunannya yang bergaya klasik serta pemandangan bentangan alamnya yang menakjubkan.

Baca Juga:

Akan tetapi, di antara cuplikan-cuplikan tersebut, ada satu cuplikan yang membuat netizen terheran-heran.

Cuplikan itu menampilkan muda-mudi yang sedang berkumpul sambil menikmati anggur di sebuah kedai minum yang diyakini tidak berada di Italia.

Melansir The Guardian, netizen yang sadar akan hal itu kemudian menemukan bahwa kedai tersebut terletak beberapa mil di luar perbatasan Italia, tepatnya di Desa Gorjansko, Kota Komen, Slovenia.

Tidak hanya tempatnya, netizen juga meyakini bahwa minuman anggur yang dinikmati oleh para pemeran di video tersebut juga bukan produk dalam negeri.

Asumsi itu datang dari keberadaan botol anggur itu sendiri, yang disebutkan memiliki label produk kebun anggur Slovenia.

Hal ini tentu membuat banyak orang bingung karena, selayaknya video promosi suatu negara sebagai tujuan wisata, maka materi yang digunakan sewajarnya adalah yang benar-benar berada di negara itu sendiri.

Adapun video itu dibuat oleh grup komunikasi Armando Testa sebagai bagian dari kampanye pariwisata senilai €9 juta (sekitar Rp146,6 miliar).

Sejarawan seni Tomaso Montanari menyebutnya sebagai sesuatu yang “aneh”, dan membuang-buang uang “terlalu banyak”.

Beberapa kritik juga ditujukan kepada sosok ‘influencer‘ virtual yang diperkenalkan di dalam video.

Sosok itu disebut-sebut merupakan versi modern dari Venus yang digambarkan oleh Sandro Botticelli dalam mahakarya renaisansnya, “The Birth of Venus”, sebagai simbol seni Italia.

Menanggapi hal itu, Menteri Pariwisata Italia Daniela Santanche mengatakan kritik terhadap video itu “sombong” dan mengatakan penggambaran Venus sebagai influencer ditujukan untuk menarik kaum muda.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru