JAKARTA – Perhelatan Indonesia Agrofood Expo ke-20 berlangsung meriah di Jakarta Convention Center, Senayan. Dalam keterangan yang diterima Redaksi The Editor pada Rabu (6/7) disebutkan bahwa kegiatan ini adalah ajang pameran yang disediakan pemerintah untuk mengatasi tantangan akses pasar di bidang perkebunan.
Sekedar informasi, Ditjen Perkebunan mengusung tema Meningkatkan Produktivitas, Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pertanian di Pasar Gobal untuk perhelatan agrofood ini.
Dalam acara tersebut Normansyah Syahruddin selaku Koordinator Pemasaran Hasil, Direktorat Jenderal Perkebunan mengapresiasi antusiasme pengunjung yang datang ke pameran.
“Kementerian Pertanian mengapresiasi antusiasme dari para peserta rangkaian pameran Agrofood Expo 2022 dan mengharapkan kegiatan ini kembali menjadi agenda rutin promosi produk perkebunan pasca pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir,” ” ucap Normansyah.
Ia mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan turut mendukung penyelenggaraan pameran ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Peningkatan Tiga Kali Ekspor (GRATIEKS) Pertanian pada tahun 2024.
Norman juga mengatakan kegiatan promosi melalui pameran ini ternyata masih menjadi daya tarik bagi konsumen untuk mengatasi tantangan akses pasar, khususnya yang terkait dengan preferensi konsumen, dimana para pelaku bisnis bisa saling bertemu dan bernegosiasi.
Dan untuk diketahui, pada pameran tersebut juga terjadi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Agro Sweet Nusantara yang merupakan Group dari PT Intercontinetal Trading dan PT Bima Sena.
Keduanya menandatangani MoU Pengadaan Gula Merah sebanyak 12 ton per bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 6 Miliar untuk periode Juli 2022 – Juni 2023.
Melalui pameran skala nasional ini, lanjut Norman, diharapkan para pelaku usaha dapat bertemu dengan para pembeli dan mengembangkan jaringan bisnis berbasis pertanian serta memperkenalkan produk-produk unggulan daerah sehingga dapat meningkatkan akses pasar, baik di pasar domestik maupun internasional.
