21.2 C
Indonesia

Kegiatan Irigasi Perpompaan Selamatkan 48 Hektar Sawah di Kota Banjarmasin

Must read

BANJARMASIN – Kementerian Pertanian berhasil selamatkan 48 hektar Sawah yang mengalammi kekeringan di Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin.

Penyelamatan dilakukan melalui Irigasi Perpompaan dari Direktorat Irigasi Pertanian Ditjen PSP (prasarana dan sarana pertanian) dengan tahun anggaran 2020 yang dikelola oleh Kelompok Tani Berkat Rakat.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sumber air di lahan pertanian sudah dibangun pemerintah, seperti embung, dam parit dan irigasi perpipaan/perpompaan. 

Baca Juga:

“Sumber air ini dibangun memang untuk mengantisipasi kekeringan,” kata Mentan SYL, Selasa (12/9).

Mentan SYL menilai, strategi pompanisasi dan pipanisasi yang diterapkan Ditjen PSP sebagai langkah mitigasi kekeringan sudah efektif. 

Dengan begitu, petani tetap bisa bercocok tanam meskipun terancam kekeringan.

“Pompanisasi dan pipanisasi menurut saya adalah program yang sangat efektif karena bisa menanam dengan hasil tiga kali lipat. Sistem ini juga sangat efisien menghemat anggaran negara,” katanya

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, Kementan telah melaksanakan banyak program pengembangan bangunan konservasi air, seperti embung, irigasi perpompaan dan perpipaan.

“Sarana dan prasarana tersebut dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau,” kata Ali Jamil.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan memprioritaskan dan mengawal pemanfaatan sumber-sumber air sebagai suplesi pada lahan sawah yang terdampak kekeringan. 

“Kami segera mengindentifikasi sumber air alternatif yang masih tersedia dan dapat dimanfaatkan melalui perpompaan dan irigasi air tanah dangkal,” tegasnya.

Saat ini, lanjutnya, kondisi tanaman tinggal menunggu panen, perkiraan panen pada bulan Oktober. Jenis lahan yang dipanen merupakan lahan rawa pasang surut.

Secara keseluruhan, Kota Banjarmasin mempunyai Luas Potensial lahan sawah non irigasi sebesar 1.988 Hektar (Data BPS, 2017), dengan luas fungsional kurang lebih 900 hektar yang merupakan lahan sawah pasang surut dan lahan sawah lebak.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, M. Makhmud mengatakan, dukungan kegiatan Irigasi Perpompaan sangat dibutuhkan untuk mendukung irigasi di lahan persawahan rawa pasang surut. 

“Berbeda dengan lahan perwasahan di irigasi teknis, justru dengan cuaca yang kemarau seperti saat ini bisa menjadi berkah untuk lahan pasang surut karena bisa digunakan untuk tanam,” jelasnya.

Selain area lahan di Tanjung Pagar, terdapat potensi areal penanaman mencapai 100 hektar di wilayah Banjarmasin Timur (Kelurahan Sungai Lulut). Tetapi syaratnya perlu dukungan Irigasi Perpompaan karena lahan pada area tersebut juga merupakan lahan rawa pasang surut.

“Yuk kita perbuat upaya upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan tanaman pangan. Dan PSP juga terus membangun embung dan pompa-pompa air diberikan kepada para petani. Badan SDM juga melakukan upaya melalui Penyuluh Pertanian yang ada di lapangan dalam penanganan El Nino,” pungkasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru