INDIA – Seorang pria di India dituduh mengirim bom yang disamarkan sebagai hadiah pernikahan untuk mantan kekasihnya dan suami barunya awal bulan ini.
Sang pengantin pria, bernama Hemendra Merawi, pun tewas seketika saat dia membuka bungkus kado pernikahan itu di rumahnya, yang terletak di negara bagian Chhattisgarh, India tengah.
Ledakan dari bom yang disamarkan sebagai pengeras suara itu disebutkan sangat dahsyat–bahkan hingga meruntuhkan rumahnya.
Saudara laki-laki Merawi, Rajkumar, ada di lokasi kejadian saat kado tersebut dibuka dan harus dilarikan ke rumah sakit akibatnya. Dia meninggal beberapa hari kemudian.
Selain kedua pria tersebut, empat lainnya dilaporkan terluka–termasuk seorang bayi berusia 18 bulan.
Sementara itu, pengantin wanita tidak berada di lokasi saat bom meledak dengan dahsyat. Sesuai adat, dia belum diharuskan pindah ke rumah suami barunya saat itu.
Kepada polisi, seorang pria bernama Sarju Markam mengaku bahwa dia telah mencurangi hadiah itu dengan bahan peledak untuk membalas dendam kepada mantan pacarnya karena telah menikah dengan orang lain.
Markam dan wanita itu berpisah setelah dirinya diketahui sudah berstatus sebagai suami orang dan bahkan memiliki dua orang anak.
Ternyata Sang Pria Juga Mengancam Mempelai Wanita dan Suaminya Berkali-Kali
Inspektur Polisi Manisha Thakur mengatakan kepada The Indian Express bahwa Markam mengancam wanita itu dan suaminya beberapa kali.
“Setelah dia [wanita, red] menyadari kebenarannya, dia menolak untuk menikah dengannya [Markam, red]. Tapi dia terus mengancamnya, [memintanya] untuk menikah dengannya [dan menjadi istri keduanya],” kata Thakur.
Dia menelepon wanita itu lagi pada 30 Maret untuk melecehkannya dan mendesaknya untuk tidak menikah dengan Merawi keesokan harinya.
Polisi mengklaim Markam mengatakan kepada wanita itu, “Kamu akan menikah tetapi kamu tidak akan pernah bahagia”.
Inspektur Polisi Lal Umed Singh mengatakan juga bila Markam sempat menelepon mempelai pria untuk mengancamnya.
“Mereka bertengkar. Hemendra juga berbicara dengan tunangannya dan masalah itu terselesaikan,” kata Singh.
“[Markam] menggunakan amonium nitrat, bensin, dan bubuk mesiu yang diambil dari petasan [di dalam bom].
“Dia membungkusnya dengan kado untuk menghindari kecurigaan.”
Hadiah Bom Dititipkan Lewat Teman
Markam kemudian meminta seorang teman untuk mengantarnya ke pesta pernikahan dengan sepeda motornya pada 31 Maret.
“Dia tidak memberi tahu temannya tentang rencananya,” kata Singh.
“Temannya menunggu di luar tempat dan terdakwa masuk dan keluar dengan cepat setelah meletakkan hadiah di bawah hadiah lainnya.”
Markam mengaku kepada polisi bahwa dia memiliki pengalaman dalam perbaikan elektronik dan sebelumnya pernah bekerja di sebuah tambang di mana dia terbiasa memasang bahan peledak.
Menurut Vice, dia sekarang telah didakwa berdasarkan Undang-Undang Bahan Peledak India dan menghadapi hukuman maksimal seumur hidup di balik jeruji besi.
Sumber: UNILAD