NEW SOUTH WALES – Sebuah bangunan yang memiliki tujuh lantai di Sydney, negara bagian New South Wales, Australia, terbakar hebat pada Kamis (25/5).
Kobaran api itu bahkan mencapai lantai teratas bangunan, yang diketahui sebagai pabrik topi terbengkalai, dan meruntuhkan sebagian dindingnya.
Api juga menyambar bangunan di sebelahnya serta membakar kendaraan di dekatnya. Polisi pun menutup akses jalan menuju bangunan tersebut dan mengevakuasi warga.
“Bangunan mulai runtuh, sementara kobaran api mulai menyebar ke beberapa bangunan di sekitarnya, termasuk apartemen tempat tinggal,” kata Fire and Rescue NSW dalam sebuah pernyataan.
Untuk memadamkan api yang begitu besar itu, serta mencegahnya meluas ke lebih banyak bangunan, layanan darurat mengerahkan lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dan lebih dari 20 mobil pemadam kebakaran.
Dinas Pemadam Kebakaran sendiri mendesak warga untuk menghindari Randle Street, area tempat gedung itu berada, demi mempermuda operasi pemadaman api.
“Masyarakat didesak untuk menghindari daerah tersebut karena operasi pemadam kebakaran berlanjut,” kata mereka.
Melansir iNews, berdasarkan pemeriksaan awal, api diduga berasal dari lantai tiga bangunan. Setelah membesar, tercipta asap hitam tebal yang membumbung tinggi.
Seorang saksi mengatakan, sebelum api melahap semua struktur bangunan sekitar pukul 17.00 waktu setempat, terdengar suara ledakan keras 20 menit sebelumnya.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat peristiwa ini, sementara polisi langsung meluncurkan penyelidikan.
Dua siswa berusia 13 tahun menyerahkan diri
Melansir Sydney Morning Herald, dua siswa berusia 13 tahun saat ini tengah “membantu” polisi dengan pertanyaan-pertanyaan mereka setelah api melahap bangunan di Surry Hills.
Polisi mengatakan, keduanya menyerahkan diri ke kantor polisi di Paddington dan King Cross semalam.
Penjabat Asisten Komisaris Polisi NSW Paul Dunstan mengimbau tiga atau empat anak lain yang juga terlihat di sekitar kebakaran untuk menghubungi polisi.
“Pasukan Kepolisian NSW memimpin penyelidikan atas kebakaran [Kamis] malam,” kata Dunstan.
“Dua anak muda yang kami ajak bicara saat ini berusia 13 tahun; kami yakin yang lain seumuran,” tambahnya.