20.6 C
Indonesia

Karena Diinvasi Rusia, Kini Harta Karun Ukraina Berupa Emas Dan Lukisan Bernilai Ribuan Triliun Yang Tersimpan di Museum Terancam Dicuri

Must read

UKRAINA – Kota Kiyv merupakan kota terkaya dan termakmur di negara Ukraina. Namun tak banyak yang tahu bila negara itu tengah menghadapi persoalan serius yang berkaitan dengan museum, sebuah aset negara yang sangat penting dan termasuk yang termahal di dunia.

Kurator museum Ukraina dalam NPR mengatakan bahwa saat ini masalah logistik untuk kebutuhan museum di Ukraina sudah sama seperti negara-negara yang kerap dilanda perang seperti Irak, Suriah dan Afghanistan.

Mereka tengah mencari cara agar bisa melindungi harta negara yang terletak di museum di tengah gempuran Rusia yang sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Mereka khawatir rudal-rudal milik Rusia akan menyerang museum-museum yang menyimpan karya seni berharga dunia. 

Baca Juga:

“Di museum kami sekarang harus mempersiapkan Festival Arsenal Buku tahunan ke-11 yang akan diadakan Mei ini,” tulis direktur jenderal Kompleks Museum Seni dan Budaya Nasional Arsenal Mystetskyi Kyiv, Olesia Ostrovska-Liuta pada hari Jumat dalam editorial artnet.com.

“Tetapi sebaliknya tim kami harus memfokuskan upaya kami untuk memastikan keselamatan staf kami dan keluarga kami, serta menjaga koleksi kami dan benda-benda museum kami: lukisan, grafik, dan seni rupa,” tutur Olesia.

Saat dia menulis kata-kata itu, Olesia Ostrovska-Liuta juga mengatakan bila ia sangat sedih dan khawatir akan nasib rekan-rekannya yang menghabiskan malam di stasiun kereta bawah tanah.  Ia juga sangat prihatin pada korban sipil yang terkena serangan bom dan rudal.

Tetapi melestarikan lukisan yang merupakan bagian dari warisan negaranya juga sangat membebani pikirannya. 

“Karya Kazimir Malevich, Vasyl Yermylov, Alexander Bogomazov, dan Anatol Petrytsky, dan Viktor Zaretsky, hanya beberapa,” tulisnya.

Sebagai informasi, karya Kasimir Malevich yang berjudul ‘Suprematist Composition’ terjual di rumah lelang dengan harga 86 juta dolar atau setara dengan Rp 1.236.415.679.971 di tahun 2018 lalu.

Kepedihan yang dirasakan oleh Olesia juga dirasakan oleh Profesor Hukum di DePaul University, Patty Gerstenblith. 

Ia yang merupakan presiden pendiri Komite Pengacara untuk Pelestarian Warisan Budaya ternyata juga pernah menghadapi persoalan yang sama seperti para kurator di museum.

Diatas segalanya, Patty meminta agar para kurator tetap mengutamakan menjaga keamanan mereka sendiri dan keluarganya. 

Dari penelitiannya, Rusia menggunakan rudal jelajah dan bom udara yang memasuki wilayah sipil. Sehingga Rusia secara sengaja melanggar hukum internasional.

“Jadi museum dan lembaga budaya lainnya jelas berisiko, apakah mereka menjadi sasaran [atau bukan],” ungkapnya.

Patty mengkhawatirkan beberapa koleksi kuno museum Ukraina dalam perang ini, seperti harta emas Scythian. Harta-harta tersebut sangat beresiko dipindahkan dari Ukraina ke Rusia. 

Untuk diketahui, emas Sythian telah jadi perdebatan dalam lima tahun terakhir antara Crimea (yang kini telah bergabung dengan Rusia) dan Ukraina.

Sejak Crimea bergabung dengan Rusia, pemerintah Belanda memutuskan lewat pengadilan bahwa harta warisan milik Ukraina itu harus kembali ke negaranya. Jumlah emas ini sangat banyak.

“Saya khususnya memikirkan beberapa koleksi kuno seperti harta emas Scythian yang mungkin berisiko dipindahkan dari Ukraina ke Rusia, yang juga merupakan pelanggaran tambahan terhadap hukum internasional,” katanya. 

“Ini pemahaman saya bahwa setidaknya ada satu museum di Kiev yang memperingati pemberontakan Maidan, dan ini adalah sesuatu yang mungkin berisiko untuk dihancurkan, bukan dipindahkan, tetapi Rusia mungkin sebenarnya ingin menghancurkan sisa-sisa budaya, kenang-kenangan, dan demokrasi di Ukraina,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru