24.9 C
Indonesia

Kamila Andini Ingin Perempuan Jadi Tokoh Utama di Layar Lebar Indonesia

Must read

JAKARTA – Baru-baru ini, perfilman Indonesia kembali menayangkan kisah perempuan yang menggugah hati. Film itu berjudul “Yuni”, hasil karya sutradara perempuan yang berbakat Kamila Andini.

Film “Yuni” dinilai berhasil menyampaikan keresahan kaum perempuan di banyak daerah yang harus menghadapi ‘takdir’ mereka yang kadang dirasa tidak adil.

Secara singkat, film ini menceritakan anak perempuan yang bercita-cita dapat melanjutkan pendidikannya setinggi mungkin.

Baca Juga:

Akan tetapi, impian dan keyakinannya itu harus berhadapan dengan “nilai-nilai” yang dijunjung oleh masyarakat di sekitarnya.

“Yuni” berlatar di suatu desa di daerah Banten, dan dieksekusi dengan menggunakan bahasa setempat, yakni bahasa Jawa Banten serta Sunda Banten.

Alasan Kamila menggunakan kedua bahasa tersebut adalah sangat minimnya, atau bahkan mungkin tidak ada film, dengan bahasa tersebut.

Dalam Festival Film Internasional Tokyo akhir tahun 2021 lalu, Kamila mengungkapkan keinginannya untuk terus bercerita tentang perempuan Indonesia dalam film-filmnya.

Alasannya sederhana. Ia ingin menampilkan sosok perempuan yang pada dasarnya dekat dengan masyarakat, yang menjadi bagian masyarakat.

“Sebagai perempuan Asia Tenggara, karakter kami itu kompleks, tidak banyak menyuarakan pendapat, tidak suka konfrontasi, sering memendam apa yang dirasakan,” katanya.

Karakter tersebut, menurut Kamila, cukup berbeda dengan perempuan-perempuan yang biasa ditampilkan dalam film-film. Perempuan yang berani dan progresif.

Perempuan dengan kedua sifat itu nyatanya sangat jarang ditemukan di masyarakat.

Upaya mendekatkan diri dengan masyarakat ini dapat menjadi semacam pengingat.

Para penikmat karya-karyanya diingatkan agar melihat kembali ke lingkungan tempat tinggal mereka, mencoba peduli dengan yang terdekat.

Pencapaian

Sepanjang 2021 kemarin, film “Yuni” mengantarkan baik Kamila maupun seluruh timnya pada beberapa penghargaan.

Pada Festival Film Internasional Toronto, film ini memenangkan kategori Platform Prize.

Dalam Festival Film Indonesia, film ini mengantarkan Kamila menjadi salah satu nominasi untuk kategori sutradara terbaik dan penulis skenario terbaik.

Ia juga dinominasikan untuk kategori sutradara pilihan dan skenario pilihan dalam ajang Festival Film Tempo.

Karya Lain

Salah satu karya lain Kamila yang juga mendunia adalah “Sekala-Niskala”.

Film berlatar Bali ini telah memenangkan sejumlah penghargaan. Salah satunya dalam ajang Berlin International Film Festival atau Berlinale pada 2018 lalu.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru