22.3 C
Indonesia

Jumlah PLTN Yang Pernah Menghidupi Jepang

Must read

JEPANG – Pada tahun 2011, tahun terjadinya Bencana Nuklir Fukushima Daiichi, Jepang diketahui memiliki lebih dari 50 pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Dengan kondisi negeri yang kerap mengalami gempa dan bencana alam lainnya, jumlah ini tentu dinilai terlalu banyak.

“Sebuah zona tsunami dan gempa bumi dengan 127 juta penduduk bukanlah tempat yang baik untuk mengoperasikan 54 reaktor nuklir,” kata Amory Lovins dalam Huffington Post pada tahun 2011.

Akan tetapi, pemerintah Jepang, sebelum ledakan Fukushima terjadi, justru berencana untuk terus membangun reaktor nuklir.

Baca Juga:

Hampir setengah kebutuhan listrik seluruh negeri bahkan akan dibebankan kepada tenaga nuklir tersebut.

Harga yang lebih murah dan keinginan untuk terlepas dari kegiatan mengimpor sumber daya dari luar membuat Jepang terus berupaya mengembangkan tenaga nuklirnya sendiri.

Sebanyak 30% kebutuhan listrik Jepang pada tahun 2011 diketahui diketahui berasal dari PLTN.

Setelah tragedi Fukushima terjadi, dan operasi PLTN perlahan-lahan dihentikan, persenan listrik yang bersumber dari PLTN menurun drastis.

Pada tahun fiskal 2019, PLTN hanya menyumbang sebesar 6,2% dari keseluruhan kebutuhan listrik negara.

Pada tahun 2021, hanya ada 9 reaktor nuklir yang masih diaktifkan guna mengaliri listrik.

Jumlah tersebut termasuk juga beberapa reaktor yang baru dinyalakan menyusul diselenggarakannya Olimpiade Tokyo.

Dengan adanya olimpiade besar dan musim dingin di Jepang, pemerintah khawatir krisis listrik justru akan terjadi.

Jumlah ini juga diketahui adalah jumlah tertinggi reaktor diaktifkan semenjak Bencana Nuklir Fukushima.

Trauma yang dimiliki masyarakat terhadap bencana ini mendorong pemerintah untuk terus mengurangi ketergantungan terhadap energi nuklir.

Jepang kemudian berencana untuk melepaskan diri dari ketergantungan tersebut pada tahun 2030 nanti.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru