JAKARTA – “Mejuah-juah,” ucap Presiden RI Jokowi saat menemui keenam tamunya, perwakilan warga Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, di Istana Negara pada 6 Desember 2021 lalu.
Sambutan hangat tersebut terlihat dalam video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden baru-baru ini dan menjadi viral di kalangan masyarakat.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Karo, “mejuah-juah” adalah salam khas dari Suku Karo yang berarti mujur, sejahtera, kesehatan, dan kelengkapan.
Jika digunakan dalam situasi Bapak Presiden, maka kata itu diartikan sebagai “halo” dan dapat juga menjadi “selamat tinggal” ketika sudah waktunya perpisahan.
Selain digunakan dalam percakapan sehari-hari, baik dalam situasi resmi maupun tidak resmi, “mejuah-juah” juga dapat digunakan sebagai salam pembuka surat dalam Bahasa Karo.
Sapaan Jokowi tersebut dibalas dengan kalimat yang sama oleh para tamunya.
Meskipun mengenakan masker, dapat terlihat bahwa semua pihak tersenyum di baliknya; Jokowi yang menyambut dengan sangat baik dan keenam warga Karo yang senang penyambutan tersebut.
Adapun pertemuan tersebut dimaksudkan oleh keenamnya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Karo mengenai kondisi jalan di daerah mereka yang sangat rusak langsung kepada orang nomor satu di Indonesia itu.
Tidak berbekal tangan kosong, mereka datang dengan membawa “oleh-oleh” yaitu satu truk penuh jeruk seberat 3 ton.
Jeruk-jeruk tersebut adalah hasil panen warga dari sembilan desa di Kabupaten Karo yang memang terkenal karena potensi jeruknya.
“Mejuah-juah” kembali ditemukan di sana, di banner yang digunakan warga untuk memberi identitas ke truk bahwa kendaraan tersebut mengangkut salam langsung dari Karo untuk presiden.
Kata “mejuah-juah” juga memiliki arti tentang keseimbangan dan keselarasan hidup, baik antara manusia dan manusia, antara manusia dan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhannya.
Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan yang bulat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.