BOGOR – Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang masih berstatus belum bebas rabies, demikian disampaikan dokter hewan Jasmine dari Puskesmas Hewan (Puskeswan) Kelas A Wilayah I Kabupaten Bogor, Kamis (8/6).
Oleh sebab itu, katanya, baik masyarakat maupun pemerintah perlu berhati-hati dengan rutin memberikan vaksin rabies pada hewan pembawa rabies (HPR) seperti anjing, kucing, monyet, dan musang.
“Kabupaten Bogor, kita berbatasan dengan kabupaten yang masih positif rabies, yaitu Sukabumi. Jadi kita harus hati-hati,” katanya.
Untuk bisa mendapatkan vaksin rabies, utamanya secara gratis, masyarakat bisa mengikuti bakti sosial pelayanan kesehatan hewan (baksos yankeswan) yang diadakan pemerintah Kabupaten Bogor lewat Dinas Peternakan dan Perikanan.
Seperti yang diadakan di kawasan Desa Rawa Panjang pada Kamis (8/6). Selain vaksinasi, masyarakat juga bisa memeriksakan kesehatan hewan peliharaan anjing dan kucingnya di acara ini.
Hewan yang sakit atau tidak memenuhi persyaratan vaksinasi akan mendapat tindakan berupa pengobatan–sesuai ketersediaan obat–dan/atau pemberian vitamin.
Jika tertinggal atau tidak sempat mengikuti baksos yankeswan, masyarakat bisa membawa hewan peliharaannya ke puskesmas hewan (puskeswan) di wilayahnya.
Kabupaten Bogor memiliki total enam puskeswan di enam wilayah, mulai dari Cibinong sampai Jonggol dan Cigudeg.
“Semua wilayah ada puskeswan, dan masyarakat boleh datang di hari kerja untuk mendapatkan vaksinasi rabies untuk hewan peliharaannya secara gratis,” tutur Jasmine.
Rabies sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus di HPR. Penyakit ini bersifat zoonosis atau dapat menular ke manusia lewat gigitan HPR yang positif.
Oleh sebab itu, kata Jasmine, HPR harus divaksin agar tubuhnya membentuk antibodi yang dapat melawan virus tersebut.
“Bahayanya kalau terkena manusia, ketika tergigit HPR yang positif akan menyebabkan rabies di manusia … biasanya berakibat fatal atau mematikan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa HPR yang mendapat vaksinasi rabies akan membentuk kekebalan tubuh selama 14 hari setelah divaksin.
Atas kondisi tersebut, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak memandikan hewan peliharaan anjing dan kucingnya dan tidak membiarkan mereka keluar rumah yang berpotensi bertemu dengan HPR lain yang belum divaksin selama periode itu.
Adapun masyarakat yang tidak berhasil mendapatkan vaksin rabies untuk hewan peliharaannya di layanan pemerintah bisa mendatangi layanan swasta–yang mungkin berbayar.
“Tapi selagi masih ada yang di layanan pemerintah, manfaatkan saja dulu. … Vaksin rabies diprioritaskan oleh pemerintah,” katanya.