JAKARTA – Bekerja di luar negeri bisa jadi adalah impian sebagian orang. Alasannya tentu gaji besar dan fasilitas yang memadai.
Ayi Hidayat (57) tahun, seorang supir mobil online yang dulunya adalah seorang supir pribadi seorang Imam masjid di Arab Saudi berbagi pengalaman ke The Editor beberapa waktu lalu.
“Saya tinggal di Arab Saudi sebagai supir pribadi seorang Imam selama 15 tahun,” ujar Ayi mengawal pembicaraannya.
Suara Ayi yang terdengar lemah karena batuk akibat dinginnya mesin pendingin Avanza yang Ia kendarai membuat pembicaraan sedikit sulit dilakukan.
Namun, dari penuturannya, Saudi Arabia adalah sebuah negara kaya yang kondisi ekonomi masyarakatnya berada di atas rata-rata.
“Penjaga gerbang sekolah saja mobilnya Land Cruiser,” ungkap Ayi sembari tertawa.
Saat berada di Arab Saudi, Ayi tinggal di Kota Juba. Ia bekerja sebagai supir pribadi untuk seorang Imam masjid yang bernama Muhammad Hilal Annu Ami. Hilal Annu Ami seorang Imam di masjid Miqdan Al Aswan.
Sebagai seorang supir pribadi, Ayi mendapat gaji sekitar Rp8.000.000 per bulan. Sehari-harinya di Arab, Ayi tinggal di rumah Hilal Annu Ami.
Selain mengantarkan anak-anak majikannya ke sekolah, sesekali Ayi juga membantu menyiram tanaman saat senggang. Meski tak memiliki hari libur, namun baginya bekerja sebagai supir tidak terlalu capek.
“Kerjanya hanya mengantarkan anak-anak majikan ke sekolah, terus siangnya jemput lagi. Atau kadang mengantarkan keluarga mereka pergi,” katanya.
Tak sendirian, di rumah majikannya , Ayi juga mengajak istrinya untuk ikut bekerja sebagai juru masak. Suami istri ini tinggal di rumah majikannya tanpa perlu membayar.
Sekembalinya ke Indonesia, Ayi mengaku sangat rindu suasana Arab Saudi, terutama jalanannya yang lengang dan tidak macet.
“Kadang macet tapi hanya di saat jam kerja saja. Selebihnya sepi, terutama yang menuju rumah saya di Kota Juba,” ungkapnya.
Ayi mengaku sangat bersyukur karena diberi kesempatan bekerja di Arab Saudi karena setiap tahun Ia diizinkan untuk menunaikan Umroh.
“Selama 15 tahun saya haji baru sekali,” tandasnya.
Kata Ayi, bagi orang Arab Saudi yang ingin mengurus haji di Mekah, akan dikenakan biaya izin dan administrasi sebesar Rp25.000.000. Angka ini menurutnya tidak jauh berbeda dengan biaya haji yang berangkat dari Indonesia.