26.1 C
Indonesia

Inilah Varian Baru Virus Corona, IHU

Must read

PRANCIS – Para peneliti di Insituts hospitalo-universitaires (IHU) Mediterranee Infection mengumumkan penemuan terbaru mereka terhadap penelitian virus Covid-19.

Virus yang kini menyebabkan pandemi di seluruh dunia itu diketahui memiliki varian baru setelah delta dan omicron, yaitu varian B.1640.2 atau disebut varian IHU.

Kepada Business Insider, Philippe Colson, seorang profesor sekaligus kepala departemen yang menemukan varian tersebut, memberi penjelasan lebih lanjut mengenai penemuan tersebut.

Baca Juga:

“Kami memang memiliki beberapa kasus varian baru ini di wilayah geografis Marseilles.

Kami menamakannya ‘varian IHU’. Dua genom baru-baru saja dikirimkan,” katanya. Sementara itu, varian ini ditemukan pada 12 kasus orang yang tinggal di daerah tersebut dan diketahui baru kembali dari Kamerun, Afrika.

Dilansir dari Kompas, seorang ahli biologi molekuler Ahmad Sutomo menilai varian ini menarik. Pasalnya, varian ini membawa beberapa mutasi yang sama yang ditemukan di varian sebelumnya, seperti mutasi E484K. Mutasi ini sendiri berpotensi dapat menghindari antibodi pasca vaksin.

“Namun apakah benar varian ini bisa menurunkan efektivitas vaksin, tentu menunggu data yang lebih banyak,” jelasnya.

Hingga kini, menurutnya, vaksin yang ada masih mampu mengurangi risiko gejala berat ketika disuntikkan dalam 2 dosis.

Sementara itu, firstpost mengatakan bahwa varian IHU mengandung 46 mutasi. Dengan jumlah mutasi sebanyak itu, varian ini dipercaya lebih kebal terhadap vaksin dan lebih cepat menular dibanding dua varian sebelumnya, delta dan omicron.

Meskipun begitu, para peneliti menegaskan bahwa mereka masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat mengenali varian ini dengan lebih baik.

WHO sendiri memberi label varian IHU sebagai “variant under monitoring” atau varian yang masih diselidiki. Lembaga PBB bagian kesehatan itu sudah mempelajari varian ini sejak September 2021. Saat itu adalah kali pertama varian IHU terdeteksi.

Pada 29 Desember 2021 lalu, studi mengenai varian ini telah dimuat di jurnal pracetak MedRxiv. Dengan kata lain, para peneliti sudah memprediksi akan adanya varian terbaru yang kemudian dikenal dengan nama IHU ini.

Beberapa pihak percaya bahwa varian baru virus Covid-19 akan terus bermunculan selama pandemi masih berlangsung.

Seorang epidemiolog Eric Feigl-Ding menyuarakan hal yang sama, dengan menambahkan, “tetapi itu tidak berarti mereka akan lebih berbahaya”.

Menurutnya, hal yang membuat suatu varian berbahaya adalah kemampuan berkembang biaknya, yang menyebabkan mutasi-mutasi yang dihasilkan masih memiliki kaitan dengan virus sebelumnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru