SWISS – Di Swiss, posisi presiden adalah seremonial. Eksekutif Swiss dipimpin bersama oleh tujuh anggota Dewan Federal, yang dikenal sebagai les sept sages (tujuh orang bijak) di Swiss yang berbahasa Prancis.
Peran seremonial presiden digilir setiap tahun di antara para anggota Dewan Federal. Selain tugas diplomatik sebagai presiden, para anggota dewan federal ini juga bertugas memimpin rapat, dan memiliki hak suara untuk memutuskan keputusan yang kontroversial.
Tahun ini peran presiden beralih ke Ignazio Cassis, menteri luar negeri Swiss, peran yang dia pegang sejak 2017 ketika dia menjadi Anggota Dewan Federal.
Setiap tahun, pemerintah mengeluarkan foto Dewan Federal. Tahun ini foto (atas) menempatkan anggota Dewan Federal pada peta jaringan kereta api Swiss yang menjadi lambang hubungan geografis dan kohesi antara anggota Dewan Federal bersama dengan keragaman bangsa.
Semua orang Swiss memiliki asal usul, bahasa, dan mentalitas yang berbeda.
“Tetapi kombinasi keragaman inilah yang membuat Swiss menjadi Swiss dan memberinya kekuatan, kata Cassis.
“Nilai ini sangat penting karena pandemi Covid-19 terus mengganggu kehidupan sehari-hari dan menguji kesabaran kita, tambahnya. Lebih penting dari sebelumnya untuk menggambarkan hal-hal yang menghubungkan kita daripada hal-hal yang memisahkan kita,” tambahnya lagi.
Ignazio Cassis lahir di kota Sessa di atas Danau Lugano, Swiss yang berbahasa Italia pada tahun 1961. Ia lahir sebagai orang Italia dan bertukar jadi orang Swiss pada tahun 1976 saat berusia 15 tahun.
Setelah melewati dinas militer Swiss, ia belajar kedokteran di Universitas Zurich, dan lulus pada tahun 1987.
Ignazio lulus dengan spesifikasi keahlian kesehatan masyarakat dan menjadi kepala kedokteran di kanton Ticino dari tahun 1996 hingga tahun 2008. Dan selanjutnya menjadi wakil presiden kedokteran di tingkat federal dari 2008 hingga 2011.
Pada tahun 2007, Cassis terpilih sebagai anggota parlemen federal di mana ia menjabat hingga 2017. Dari 2015 hingga 2017 ia adalah pemimpin Partai Radikal Liberal Swiss (PLR/FDP).
Pada tahun 2017, sebelum menjadi Anggota Dewan Federal, Cassis melepaskan kewarganegaraan Italia-nya, sebuah langkah kontroversial yang banyak diliput oleh media.
Kritikus berpendapat bahwa dia telah menetapkan preseden berbahaya yang mempertanyakan legitimasi pejabat terpilih dengan kewarganegaraan di luar Swiss.
Yang lain, terutama beberapa anggota Partai Rakyat Swiss (UDC/SVP), memandang langkah itu melalui lensa loyalitas dan patriotisme dan menganggap tindakannya lebih baik.