KARO – Dalam video kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Karo, terlihat ada sebuah kain berwarna merah yang disampirkan di sekitar leher hingga bahunya. Dari laman resmi Kabupaten Karo, diketahui bahwa kain itu adalah uis beka buluh.
Uis beka buluh adalah satu dari beberapa jenis uis gara, yaitu pakaian adat yang digunakan dalam kegiatan adat dan budaya Suku Karo dari Sumatera Utara.
Dalam bahasa Karo, uis berarti kain dan gara berarti merah.
Disebut “kain merah” karena warna yang mendominasi seluruh bagian uis gara adalah merah, hitam, dan putih.
Uis gara umumnya terbuat dari kapas yang dipintal kemudian ditenun secara manual. Benang emas dan perak juga kadang digunakan dalam proses penenunannya.
Seluruh proses pembuatan uis gara dilakukan dengan cara manual serta menggunakan pewarna alami.
Secara khusus, uis beka buluh bercirikan kegembiraan, ketegasan, dan memiliki kesan elegan.
Kain ini adalah simbol wibawa dan tanda kebesaran bagi seorang Putra Karo.
Pemakaian uis beka buluh dibagi menjadi tiga. Dalam penampilan Jokowi selama di Kabupaten Karo, uis beka buluh menjadi sebuah pertanda (cengkok-cengkok/tanda-tanda).
Selain sebagai pertanda, uis beka buluh juga dapat menjadi penutup kepala saat acara-acara adat.
Pria atau putra Karo yang mengenakan kain ini sebagai mahkota di kepalanya adalah alasan acara adat tersebut terlaksana.
Uis beka buluh juga dapat menjadi maneh-maneh atau semacam pembayaran berkat ketika seorang putra Karo meninggal.
Pembayaran berkat diberikan kepada pihak kalimbubu (paman, saudara laki-laki dari ibu, atau pihak yang dihormati) yang memberkati putra Karo tersebut semasa mudanya.
Kedatangan Jokowi ke Kabupaten Karo tidak hanya disambut dengan uis beka buluh, melainkan juga dengan tarian adat setempat.
Belum cukup sampai di situ, rombongan presiden juga diiringi oleh nyanyian Indonesia Raya sepanjang perjalanan menuju perkebunan jeruk yang menjadi kebanggaan Kabupaten Karo.