21.5 C
Indonesia

Influencer di Cina Dibakar Hidup-hidup Oleh Mantan Suami Saat Live Streaming

Must read

CINA – Kisah tragis menutup jalan hidup Lamu, seorang influencer asal Cina yang terkenal dan memiliki 75 ribu followers di platform Douyin (TikTok versi Cina).

Pada tahun 2020, ia dibakar hidup-hidup oleh sang mantan suami saat melakukan live streaming dan meninggal dua minggu setelahnya akibat luka bakar yang parah.

Dilansir dari Wolipop, Lamu dan mantan suaminya, Tang Lu, sama-sama populer di Douyin. Mereka berpisah pada Juni 2020 setelah 11 tahun membina rumah tangga.

Baca Juga:

Setelah berpisah, Tang Lu disebutkan selalu mengajak Lamu untuk rujuk. Akan tetapi, wanita berusia 30 tahun itu menolak karena sifat mantan suaminya yang kasar.

Kepada Paper, outlet media resmi yang berbasis di Shanghai, kakak perempuan Lamu mengatakan bahwa saudaranya itu telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama bertahun-tahun saat bersama Tang Lu.

Sekitar tiga bulan setelah perceraian, tepatnya pada 14 September 2020, Tang Lu mendatangi rumah ayah Lamu yang ditempati oleh mantan istrinya tersebut.

Ia menyiramkan bensin ke tubuh Lamu, yang saat itu tengah menyanyikan lagu tradisional Tibet kesukaannya, dan membakarnya hidup-hidup di tengah-tengah live streaming.

Berdasarkan laporan Beijing Youth Daily, para penonton Lamu saat itu melihat layar tiba-tiba menjadi gelap. Beberapa saat kemudian, mereka mendengar teriakan.

Lamu kemudian diketahui menderita 90% luka bakar dan sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

Peristiwa tersebut mengundang kecaman dan kemarahan publik yang luas di seluruh penjuru Tiongkok. Tang Lu ditahan oleh polisi beberapa hari setelah berita tersebut tersebar.

Pada Oktober 2021, Tang Lu dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Ia mencoba mengajukan banding pada Januari 2022 namun ditolak.

Dikutip dari BBC, Tang Lu telah dieksekusi mati pada Sabtu, 16 Juli 2022, kemarin.

Sebagai informasi, Lamu terkenal atas konten-kontennya yang memamerkan gaya hidupnya sebagai wanita Tibet.

Ia kerap memperlihatkan pemandangan pedesaan Sichuan sambil mengenakan pakaian tradisional Tibet.

Kematiannya yang memilukan itu lantas memicu banyak diskusi di media sosial tentang isu kekerasan dalam rumah tangga.

Dikutip dari Mirror, kampanye atas kematian Lamu meningkat ketika Presiden China Xi Jinping memberikan pidato di konferensi PBB, yang menyatakan bahwa perlindungan hak dan kepentingan perempuan harus menjadi komitmen nasional.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru