20.4 C
Indonesia

Identitas “Boy in the Box” Akhirnya Terungkap Setelah 65 Tahun Berlalu

Must read

PENNSYLVANIA – Kepolisian Philadelphia, negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, kini dapat bernapas sedikit lega usai terungkapnya misteri dari kasus pembunuhan puluhan tahun lalu yang menghantui kota itu.

Korbannya adalah seorang bocah tak dikenal, yang kemudian dijuluki sebagai Boy in the Box alias “Anak Laki-Laki dalam Kardus”. Beberapa yang lain memanggilnya America’s Unknown Child yang berarti “Anak Amerika yang Tak Dikenal”.

Setelah hampir 66 tahun berlalu, nama bocah itu akhirnya diketahui. Ia tak lain adalah Joseph Augustus Zarelli. Orang tuanya telah tiada, namun ia masih memiliki kerabat yang masih hidup.

Baca Juga:

“Selama enam puluh lima tahun, kisah America’s Unknown Child telah menghantui komunitas ini, Departemen Kepolisian Philadelphia, bangsa kita, dan dunia,” tutur Komisaris Polisi Philadelphia Danielle Outlaw dalam konferensi pers yang diadakan Kamis (8/12) lalu.

Outlaw menjelaskan bahwa diketahuinya nama Joseph adalah berkat kerja para detektif dan analisis DNA dengan menelusuri silsilah genetik.

Meskipun kasus ini menarik perhatian yang “sangat besar” dari publik, ia mengatakan tidak ada yang pernah mengklaim anak malang itu sebagai keluarga mereka dan identitasnya tetap menjadi misteri.

Joseph ditemukan pertama kali pada 25 Februari 1957 dalam kondisi yang sudah tak bernyawa. Ia saat itu berada di dalam sebuah kotak yang terletak di dekat Jalan Susquehanna yang merupakan daerah berhutan di timur laut Philadelphia.

Ia ditemukan dalam keadaan telanjang dan hanya berbalut selimut dengan tubuh yang penuh memar. Rambutnya telah dipotong secara acak dan dinyatakan sebagai bukan pekerjaan tukang cukur.

Hasil otopsi menunjukkan bahwa anak laki-laki itu berusia antara 4-6 tahun dan menderita beberapa lecet, memar, perdarahan subdural, serta efusi pleura atau penumpukan cairan di antara jaringan yang melapisi paru-paru dan dada.

Tidak hanya itu, polisi bahkan sebelumnya mengatakan bahwa ia menderita kekurangan gizi dan dipukuli sampai mati. Outlaw mengatakan bahwa, saat itu, anak itu sudah jelas “mengalami kengerian yang tidak boleh dialami oleh siapa pun.”

Diketahuinya nama asli Joseph telah membawa pihak berwenang selangkah lebih dekat dengan pembunuhnya. Mereka mengatakan bahwa penemuan ini juga mengizinkan mereka untuk memberikan penghormatan kepadanya.

“Ketika orang-orang berbicara mengenai kasus anak laki-laki dalam kardus, kesedihan mendalam lalu muncul bukan hanya karena seorang anak telah dibunuh namun identitas dan haknya untuk hidup telah direnggut,” tutur Outlaw.

Investigasi kasus pembunuhan Joseph Augustus Zarelli akan tetap terbuka, dengan kecurigaan terhadap siapa yang bertanggung jawab pun telah dipegang polisi.

“Tetapi saya tidak bertanggung jawab untuk membagikan kecurigaan ini karena ini tetap merupakan penyelidikan kriminal yang aktif dan sedang berlangsung,” tegas Kapten Jason Smith dari unit pembunuhan Polisi Philadelphia.

“Kami mungkin tidak melakukan penangkapan,” sambung Jason. “Kami mungkin tidak akan pernah mengidentifikasi (pembunuh). Tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk berusaha,” imbuhnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru