LUWU – Suasana di lingkungan Polres Luwu, Sulawesi Selatan, pada akhir pekan lalu sempat terlihat sedikit berbeda akibat beberapa coretan di dinding dan salah satu mobil patrolinya.
Dua coretan berbunyi “Sarang Korupsi” dan “Sarang Pungli” di dinding serta satu coretan berbunyi “Raja Pungli” di mobil dibuat dengan cat pilox berwarna merah dan hitam dalam ukuran yang cukup besar.
Pemandangan itu jelas mencuri perhatian banyak kalangan, terlebih ketika terduga pelakunya diketahui sebagai seseorang yang juga merupakan anggota kepolisian.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Kapolres Luwu AKBP Arisandi pada Sabtu (15/10).
Ia mengatakan bahwa pelaku yang berinisial HR itu adalah anggotanya yang sedang mengalami masalah kejiwaan.
“Ini ulah anggota saya, lagi ada masalah psikologis/kejiwaan,” ungkapnya, dikutip dari Kompas TV.
Dijelaskan oleh Arisandi, HR adalah polisi aktif dan pernah menjabat sebagai Kanit Tipikor Polres Luwu.
Akan tetapi, beberapa waktu lalu, pria berusia 41 tahun itu memang menjalani perawatan di Poli Jiwa RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu.
HR bahkan disebutkan sering mengamuk dan menolak meminum obat yang diresepkan sang dokter selama menjalani perawatan di sana.
Ia kemudian dipulangkan setelah kondisinya membaik dan kembali bertugas seperti sebelumnya di pos penjagaan.
Usai melakukan aksinya, HR diamankan oleh Propam Polres Luwu untuk menjalani pemeriksaan.
Kepada Kompas.com, HR mengakui perbuatannya–dan siap membuktikan apa yang ia tulis di dinding serta mobil patroli Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Luwu.
“Iya benar, apa yang saya lakukan saya buktikan, saya juga tidak asal bicara,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu.
Dilansir dari Merdeka, HR juga kabarnya telah meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terkait dugaan korupsi dan pungli di tempatnya bekerja.
