28 C
Indonesia

Google Earth Nyatakan 4 Pulau Sengketa Mengandung Migas Berada di Wilayah Sumatera Utara Bukan Aceh

Must read

THE EDITOR – Google Earth sebut bila 4 pulau sengketa yang saat ini tengah membuat heboh ternyata berada di wilayah Sumatera Utara, bukan Aceh.

Dari hasil investigasi The Editor, diketahui bila Google Earth bahkan sudah menyebut bila 4 pulau bernama Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, Pulau Lipan dan Pulau Panjang tersebut dinyatakan sebagai pulau-pulau kecil milik Sumatera Utara.

Pulau Panjang dan Pulau Lipan sendiri terlihat berdekatan dengan Barus, Sidikalang serta kota-kota lain di Sumatera Utara. Meski dikatakan dikatakan dekat, namun dalam jarak, Pulau Lipan dan Barus terbentang sejauh 39 km atau dapat ditempuh dengan jarak waktu 1 jam 30 menit.

Baca Juga:

Hal itu juga terjadi pada Pulau Mangkir Kecil dan Pulau Mangkir Besar namun dengan jarak tempuh ke Barus sekitar 50 km hingga 112 km.

Anehnya lagi, bila dilihat dari tampilan Google Earth, keempat pulau tersebut tidak berada sama sekali di wilayah Aceh. Karena terlihat jelas garis yang membentang membatasi wilayah Aceh dan Sumatera Utara yang disertai dengan Gapura pembatas keduanya.

MENGANDUNG MIGAS

Meski dikabarkan kosong tak berpenghuni, dikabarkan bila salah satu pemicu sengketa antara Aceh dan Sumatera Utara atas 4 pulau di perbatasan keduanya adalah tentang kandungan minyak dan gas (Migas) bumi yang besar.

Diberitakan oleh Kompas.Com pada Kamis (13/6/2025) diketahui bila keberadaan 4 pulau bernama Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, Pulau Lipan dan Pulau Panjang tersebut ternyata berada di wilayah kerja Offshore South West Aceh (OSWA).

“Secara umum keempat pulau tersebut berdekatan dengan Wilayah Kerja Offshore (south) West Aceh,” kata Kepala Badan Pengelola Migas Aceg (BPMA) Nasri Djalal.

APA ITU OSWA?

BPMA sendiri merilis data tentang OSWA dengan detail dimana dikatakan area yang masuk dalam wilayah kerja proyek ini adalah Aceh Singkil.

Hasil kerja sama ini dikatakan berasal dari hasil lelang penawaran langsung dengan wilayah kerja tahap I dimulai pada tahun 2022 lalu. Penandatanganan tersebut dilaksanakan di Gedung Heritage, Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, (5/1/2023) yang turut disaksikan oleh Menteri ESDM, PJ Gubernur Aceh, Unsur Pemerintah Aceh dan Pimpinan BPMA serta pejabat terkait di Kementerian ESDM.

Perusahaan yang menang atas proyek OSWA ini adalah Conrad Asia Energy Ltd, sebuah perusahaan energi yang berkecimpung dalam industri gas alam, khususnya di wilayah perairan dangkal lepas pantai Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 dan berkantor pusat di Singapura dengan kantor operasional di Jakarta, Indonesia. 

Status 4 pulau sengketa berdasarkan hasil tangkapan Layar Google Earth pada Sabtu, 14 Juni 2025 pukul 01.30 WIB( FOTO: Google Earth/THE EDITOR)
Status 4 pulau sengketa berdasarkan hasil tangkapan Layar Google Earth pada Sabtu, 14 Juni 2025 pukul 01.30 WIB( FOTO: Google Earth/THE EDITOR)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sendiri dikabarkan telah menandatangani kontrak bagi hasil untuk 2 wilayah kerja (WK) antara BPMA dan kontraktor kontak kerja sama di Gedung Kementerian ESDM pada Kamis, 5 Januari 2022 lalu.

Kedua WK yang ditandatangani tersebut merupakan Wilayah Kerja Eksplorasi yaitu WK Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Offshore South West Aceh (Singkil), yang ditawarkan Pemerintah melalui Lelang Penawaran Langsung Tahap I Tahun 2022 periode Juli – September 2022 dan telah diumumkan pemenangnya pada tanggal 3 November 2022.

Dirjen Migas Tutuka Ariadji menyampaikan, kedua Kontrak Bagi Hasil WK Eksplorasi tersebut berjangka waktu 30 tahun. 

“Sebelum penandatanganan kontrak, KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansial yaitu pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku,” ujar Tutuka.

BERAPA NILAINYA?

Situas Kementerian ESDM sendiri melaporkan bila khusus untuk kawasan OSWA, akuisisi data seismik dilakukan sejauh 8.200 km per segi dengan risiko geologi rata-rata moderate to high risk, khususnya di migration dan keberadaan source rock. Kegiatan joint study terhadap blok migas tersebut dikatakan oleh BPMA telah dilaksanakan pada pertengahan tahun 2019 dan berakhir pada pertengahan tahun 2020.

Dikatakan juga bila Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bila perusahaan Pemenang Lelang Penawaran Langsung Wilayah Kerja Migas Konvensional Tahap I Tahun 2022 adalah Conrad Asia Energy Ltd yang mendapatkan Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Offshore South West Aceh (Singkil) dengan komitmen pasti 3 tahun pertama mencapai total US$30 juta atau setara dengan Rp470,4 miliar. 

Jumlah total investasi komitmen pasti dari 2 Wilayah Kerja tersebut adalah sebesar US$30.000.000 dan bonus tanda tangan sebesar US$100.000.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru