26.7 C
Indonesia

Embung Dongkrak Produktivitas Pertanian Petani Lebak

Must read

LEBAK – Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program embung untuk Kelompok Petani Mekarjaya di Desa Mekarsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Berkat program ini, produktivitas pertanian petani Lebak melonjak drastis.

Sebelum dibangun embung, produktivitas pertanian Kelompok Tani Mekarjaya hanya ada di kisaran 5,6 ton. Setelah ada embung, produktivitas pertanian melonjak menjadi 6,7 ton.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sistem irigasi atau dengan sumber air permukaan berupa embung merupakan solusi dalam memenuhi kebutuhan pengairan pertanian.

Baca Juga:

Pasalnya embung, kata dia, bisa menampung air hujan, sehingga dapat digunakan untuk pengairan tanaman pertanian.

“Dengan adanya embung, maka kelancaran distribusi air untuk pertanian Indonesia dapat terpenuhi,” imbuh SYL,

Seperti diketahui, air berperan sebagai kebutuhan dasar dalam sektor pertanian. Oleh karenanya keberadaan air tidak boleh terganggu.

Tanpa pasokan air yang cukup, mustahil bagi petani dapat mengembangkan budi daya pertanian dengan baik.

Penampakan embung buatan Kementerian Pertanan di Desa Mekarsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Foto: Kementerian Pertanian/THE EDITOR)

“Air merupakan kebutuhan mendasar yang keberadaannya tak bisa dihindarkan. Terutama bagi petani dalam mengembangkan budi daya pertanian, air menjadi komponen paling penting,” ujar Mentan SYL.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan bahwa keberadaan embung dapat membuat petani tetap merasa aman meski memasuki musim kemarau.

Sebab, kata dia, embung akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga.

“Embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apa pun,” tutur Ali.

Menurutnya, keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Sebab, air mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani.

Begitu pula dengan keberadaan embung yang menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Beberapa perwakilan dari Kementerian Pertanian mendatangi lokasi embung yang sudah jadi di Desa Mekarsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Foto: Kementerian Pertanian/THE EDITOR)

Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek penting dari keberadaan embung, yaitu produktivitas, peningkatan IP pertanian, dan meningkatnya kesejahteraan petani.

“Pasalnya embung sebagai bangunan konservasi air mampu mensuplesi air irigasi pada lahan sawah, sehingga perkembangan budi daya padi petani dapat berjalan dengan baik,” imbuh Ali.

Ia mengatakan, embung merupakan water management karena berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah.

Fungsi embung, lanjut dia, bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi bisa pula mendukung aktivitas lainnya.

“Kami berharap embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani,” ucap Ali.

Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan, Rahmanto berharap, embung dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga sektor hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

“Embung adalah faktor teknis bagi terangkatnya produktivitas pertanian. Dengan hasil produktivitas yang baik, maka kesejahteraan petani juga akan meningkat,” katanya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru