JAKARTA – Dalam diskusi forum jurnalis Senin (27/12) kemarin, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim membenarkan pihaknya kembali menemukan jalur trem era Belanda.
Jalur tersebut ditemukan saat proses pembangunan MRT fase 2A Glodok–Kota, atau tepatnya di bawah jalur Transjakarta, di Jalan Pintu Besar Selatan.
“Ini (rel trem) kemarin yang paling terakhir kita temukan galiannya di bulan Desember pada kedalaman beragam antara 15 sampai 110 centimeter,” kata Silvia.
Sebelumnya, pada akhir Agustus lalu, PT MRT Jakarta juga menemukan jalur trem yang lain saat kegiatan tes tanah untuk pembangunan MRT Fase 2 rute Bundaran HI–Kota.
Jalur peninggalan zaman penjajahan itu diserahkan kepada para arkeolog untuk dilakukan investigasi.
“Setelah ada investigasi firm hasilnya akan dilaporkan lebih lanjut kepada Disbud secara formal lalu minta arahan tim TSP arahan lanjutnya,” ucapnya.
Mengingat ini bukan kali pertama atau bahkan kedua PT MRT Jakarta menemukan barang-barang peninggalan sejarah, Silvia memastikan pihaknya berkomitmen dalam menjaga barang-barang tersebut.
“Kami tentu berkomitmen untuk menjaga barang-barang atau arkeologi bersejarah yang kami temukan di sepanjang proyek konstruksi MRT,” jelasnya.
Dilansir dari VOI, masih dalam proses pembangunan MRT fase 2A, barang-barang yang diduga berasal dari abad ke-18 dan 20 Masehi ditemukan.
Barang-barang tersebut adalah peluru, botol tembikar, fragmen keramik China dan Eropa hingga gigi bovidae–semacam hewan pemamah biak seperti kerbau dan bison.
Lokasi penemuan tersebar di 14 titik penggalian di kawasan bawah tanah Jalan MH Thamrin hingga sebagian Jalan Medan Merdeka Barat.
Akan Dipindahkan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, pada Senin malam, mengatakan rel trem yang baru ditemukan di lokasi proyek MRT tersebut akan segera dipindahkan.
“Itu sudah ada dari zaman Belanda kan, tentu itu sudah lama sekali dan itu akan dipindahkan,” kata Riza. Meskipun begitu, ia tidak menyebutkan lokasi pemindahan rel tersebut.
Riza juga menambahkan bahwa pemerintah DKI Jakarta belum ada rencana untuk menghidupkan kembali moda transportasi trem di Ibu Kota.
Sejauh ini, pihaknya hanya akan berfokus pada program transportasi yang sudah direncanakan sebelumnya.
“Dalam program Anies-Sandi, Anies-Ariza, tidak ada membuat trem, yang ada kan MRT, LRT, busway, angkot,” katanya.