MADIUN – Belasan hektare sawah milik petani di Kabupaten Madiun terancam gagal panen akibat diserang hama wereng. Untuk menghindari kerugian, Kementerian Pertanian (Kementan) menyarankan agar petani di Madiun mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) atau asuransi pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, asuransi pertanian akan melindungi petani dari serangan hama OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) dan perubahan iklim.
Dengan mengikuti asuransi pertanian, maka petani akan mendapat pertanggungan ketika mengalami gagal panen.
“Jadi, AUTP ini merupakan program perlindungan bagi petani. Dengan perlindungan itu, petani akan memiliki ketahanan dalam menjalankan budidaya pertaniannya,” kata Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, program AUTP ditujukan untuk menjaga tingkat produktivitas dan ketahanan petani.
Dengan pertanggungan yang diberikan, petani dapat mengupayakan kembali budidaya pertaniannya meski mengalami gagal panen.
“Ada pertanggungan yang diberikan senilai Rp6 juta per hektare per musim ketika mengalami gagal panen. Jadi, petani tetap memiliki modal untuk memulai usaha pertaniannya,” ujar Ali.
Pun halnya dengan produktivitas dan program ketahanan pangan. Dengan mengikuti asuransi pertanian, maka hal tersebut tak akan terganggu sama sekali.
“Produktivitas pertanian akan terjaga dengan AUTP, karena petani tetap dapat kembali menanam. Pun halnya dengan ketahanan pangan. Jadi, program AUTP ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional,” ujar Ali.
Ali Jamil lantas menambahkan bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan para petani sebelum mengikuti program AUTP.
Salah satunya adalah petani harus tergabung dalam kelompok tani dan mendaftarkan areal persawahan mereka 30 hari sebelum masa tanam dimulai.
“Selain itu, petani harus membayar kewajiban premi sebesar Rp180 ribu. Namun, petani cukup membayarkan Rp36.000 per hektar per musim, oleh karena sisanya sebesar Rp144.000 disubsidi pemerintah melalui APBN,” paparnya.
“Ada banyak manfaat yang didapat dari program AUTP ini. Program ini juga sebagai upaya penguatan bagi petani dalam mengembangkan budidaya pertanian mereka,” tandasnya.