20 C
Indonesia

Dinyatakan Punah Hampir Dua Abad Yang Lalu, Iguana Darat Galapagos ‘Lahir Kembali’

Must read

EKUADOR – Spesies iguana yang hilang telah ‘lahir kembali’ di Kepulauan Galapagos, Ekuador, untuk pertama kalinya dalam hampir 200 tahun.

Ahli ekologi sebelumnya memutuskan bahwa iguana darat Pulau Galapagos telah punah secara lokal.

Hal ini menyusul penampakannya terakhir kali terlihat di Pulau Santiago lebih dari 187 tahun yang lalu.

Baca Juga:

Akan tetapi, tiga tahun lalu, ribuan makhluk itu dilaporkan kembali menghuni pulau-pulau di Kepulauan Galapagos.

Sejumlah foto bahkan menunjukkan bahwa hewan itu tengah berkembang biak.

“Dua abad kemudian, iguana darat lahir kembali di Pulau Santiago,” kata juru bicara Taman Nasional Galapagos.

Apa itu Iguana Tanah Galapagos?

Dilansir dari euronews, Kepulauan Galapagos dulunya penuh dengan reptil.

Terletak sekitar 1.000 km sebelah barat Ekuador, kepulauan ini dibuat terkenal oleh ekspedisi naturalis Inggris Charles Darwin pada tahun 1835.

Ketika Darwin berkunjung, ia mencatat bahwa iguana darat menghuni pulau-pulau dalam jumlah yang besar.

Akan tetapi, mereka telah menghilang pada awal abad ke-20, dengan populasi lokal dimusnahkan oleh babi dan anjing liar.

Hewan itu kemudian dilaporkan bertahan hidup di pulau-pulau terdekat, namun dalam jumlah yang kecil.

Iguana darat Pulau Galapagos terdaftar sebagai spesies dengan status rentan dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Untuk membantu melindungi spesies tersebut, otoritas Taman Nasional Galapagos memutuskan untuk memperkenalkan mereka kembali ke Pulau Santiago.

Pada tahun 2019, mereka melepaskan lebih dari 3000 reptil tersebut di Santiago.

Langkah tersebut kemudian digambarkan oleh direktur Taman Nasional Galápagos Danny Rueda Cordova sebagai “sukses besar.”

“187 tahun kemudian kami menyaksikan lagi populasi iguana darat yang sehat, dengan spesies dewasa, remaja, dan neonatus di Pulau Santiago,” katanya.

“Ini adalah pencapaian konservasi besar dan memperkuat harapan kami untuk memulihkan pulau-pulau yang telah sangat terpengaruh oleh spesies yang diperkenalkan,” lanjutnya.

Hewan lain yang juga terancam di Kepulauan Galapagos

Misi untuk memulihkan ekosistem Kepulauan Galapagos belum berakhir.

Menurut Dana Margasatwa Dunia, ekosistem unik mereka terancam oleh penangkapan ikan ilegal, spesies non-asli, dan kehadiran lebih dari 160.000 turis setiap tahun.

Akan tetapi, perkembangan positif di pulau itu mulai terlihat dalam beberapa bulan terakhir.

Pada tahun 2019, para ilmuwan melihat chelonoidis phantasticus, “kura-kura raksasa yang fantastis”, untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad.

Spesimen terakhir yang diketahui ditemukan pada tahun 1906.

“Penemuan satu spesimen hidup memberi harapan dan juga membuka pertanyaan baru, karena masih banyak misteri yang tersisa,” kata seorang peneliti bernama Adalgisa Caccone.

Pekan lalu, para ilmuwan menemukan dua sarang flamingo di laguna terpencil. Burung-burung itu tidak terlihat selama lebih dari 20 tahun.

 

Sumber: euronews

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru