WONOSOBO – Festival tahunan Dieng Culture Festival dipastikan akan kembali hadir tahun ini. Dieng Pandawa selaku pihak penyelenggara mengonfirmasi hal tersebut lewat unggahan di akun Instagram @diengfestival2022, Senin (4/7).
“Bismillahirohmanirrohim segala puji bagi tuhan yang maha esa… Dieng Pandawa dengan bangga mempersembahkan Dieng Culture Festival XIII pada 2,3&4 September 2022!,” demikian bunyi caption yang menyertai unggahan tersebut.
Dalam poster yang didominasi warna biru tersebut, terlihat seorang anak berdiri di atas salah satu puncak sambil mengangkat lampion yang telah diterangi oleh lilin di dalamnya.
Lampion tersebut bertuliskan angka Romawi “XIII” yang terlihat berpendar akibat cahaya lilin–membuat siapapun yang melihatnya dapat membayangkan keseruan yang akan hadir dalam acara tersebut.
Ditambah lagi dengan ilustrasi pemandangan Desa Dieng yang keindahannya tetap memukau meskipun dipandang dari ketinggian pada malam hari–membuat yang melihatnya merasakan kehangatan dalam seluruh rangkaian acara yang ditawarkan.
“semoga menjadi pengobat rindu kalian semua dan semoga kalian bisa hadir dalam keadaan bahagia sejahtera sehat sentosa,” lanjut caption tersebut.
Adapun tema yang diusung kali ini adalah “Return of The Light”.
Dalam podcast bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa Alif Faozi mengungkapkan bahwa tema tersebut berhubungan dengan kembalinya sektor wisata setelah ter-pending selama dua tahun.
“Alhamdulillah Dieng Culture Festival tahun ini, kami didukung oleh Bank Indonesia Purwokerto yang juga sebagai pendamping kami,” ungkap Alif, dikutip dari Republika.
Kabar baik tersebut pun disambut teriakan “yes!” dari Sandiaga.
Poster penyelenggaraan Dieng Culture Festival kali ini juga mencantumkan belasan agenda menarik.
Beberapa di antaranya adalah Aksi Dieng Bersih Lestari, Festival Kopi dan Seminar, Pagelaran Sendra Tari Anak Gimbal, Jazz Atas Awan, serta Pesta Lampion.
Sayangnya, informasi mengenai penjualan tiket belum dibagikan hingga saat ini. Bagi Anda yang berminat untuk menghadiri acara ini, silakan ikuti media sosial mereka, @festivaldieng2022 (Instagram).
Diundur dari jadwal sebelumnya
Kepada Sandiaga, Alif juga menceritakan bahwa acara ini sejatinya dijadwalkan untuk berlangsung pada bulan Agustus, akan tetapi akhirnya dialihkan ke bulan September.
Hal ini berkaitan dengan kepercayaan dalam budaya Jawa yang melarang adanya suatu acara besar di bulan Agustus.
“Kalau bulan Agustus, di penanggalan Jawa (itu) bulan Sura. Bulan Sura di budaya Jawa tidak boleh punya ‘gawe‘ (hajatan atau acara besar, red.), sehingga kami undur jadi bulan September,” katanya.
