20.3 C
Indonesia

Chuando Tan Tentang Tetap Berpenampilan Menarik di Usia Yang Tak Lagi Muda: Tekanan, Tips, dan Harapan

Must read

SINGAPURA – Chuando Tan masih menjadi salah satu sosok yang disebut-sebut namanya oleh banyak orang ketika pembicaraan mengarah pada penampilan yang menarik di usia yang tak lagi muda.

Wajahnya yang rupawan serta badannya yang sehat dan terbentuk sempurna mungkin juga masih membuat orang-orang sulit percaya bahwa usianya telah melebihi setengah abad–tepatnya 56 tahun.

Semua ini berawal dengan situs pemberitaan online China yang mengungkap akun Instagram Tan pada Juli 2017 lalu dan membuatnya kebanjiran perhatian dari mana-mana.

Baca Juga:

“Banyak pesan dari orang asing di seluruh dunia. Bahkan stasiun TV dan situs berita terkemuka–mereka semua ingin tahu bagaimana saya melakukannya,” tutur Tan dalam sebuah wawancara dengan CNA.

Ia pun mengaku sempat merasa kewalahan menghadapi itu semua “dan tinggal di rumah selama dua minggu”.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengungkap bahwa ia sejatinya merasakan tekanan dari imej yang melekat padanya, mengetahui bahwa dirinya “tidak semuda itu”.

Saya menua. Jadi saya tidak akan memberikan kesan palsu bahwa saya selamanya muda. Mungkin mereka semua menginginkan jalan pintas, rahasia bagaimana menjaga kemudaan mereka bukan?” katanya.

Pada saat yang sama, Tan juga menyadari bahwa ia telah menjadi inspirasi bagi orang-orang dan meremehkan anggapan bahwa popularitasnya hanya karena ketampanannya.

“Saya ingin berpikir bahwa orang-orang mengikuti saya karena saya berusia 56 tahun, mungkin itu memberi mereka harapan untuk mempelajari satu atau dua hal tentang menjalani gaya hidup sehat,” tuturnya.

Sementara Tan setuju bahwa genetika ikut berperan dalam penampilannya, ia juga berbagi bahwa perjalanan kesehatan dan kebugarannya dimulai sejak usia muda.

“Itu terjadi secara alami, organik. Saya berusia awal 20-an ketika saya memulai perjalanan kebugaran saya, mengangkat beban dan mengikuti jenis diet tertentu…  Ini adalah gaya hidup yang saya ingat sampai hari ini,” jelasnya.

Mengaku bahwa ia menyadari telah menginjak usia 56 dan juga menua seperti orang-orang, Tan mengatakan semuanya tentang “apa yang Anda lakukan, apa yang Anda makan dan apa yang Anda pikirkan”.

“Aktivitas yang Anda lakukan di siang hari harus sama dengan kalori yang Anda bakar di hari itu–sesederhana itu,” katanya.

“Dan jumlah makanan yang Anda konsumsi sepanjang hari sama dengan kalori yang Anda masukkan ke dalam tubuh Anda,” sambungnya.

Sebagai catatan, Tan mengungkap bahwa sarapan khasnya terdiri dari protein shake, atau oatmeal dengan telur, madu, dan alpukat.

Sementara itu, makan siang dan makan malamnya biasanya berupa ayam atau ikan kukus atau panggang dalam kaldu dengan nasi.

Ia menghindari organ dan makanan olahan, namun menambahkan bahwa ia tidak juga segan untuk makan “gorengan seperti tempura” atau makanan penutup seperti es krim.

Aspek penting lainnya dalam gaya hidupnya adalah mempertahankan pola pikir positif.

“Anda tahu, setiap kali kita mendengar orang mengatakan bahwa kamu terlihat sangat baik hari ini, Anda akan terlihat bahagia,” katanya.

“Bukankah bagus kalau kita bisa menjiwai diri sendiri dengan pola pikir seperti itu, berpikiran positif, sehat, muda? Saya berpikir melalui periode waktu tertentu, perasaan itu pada akhirnya akan menjadi Anda,” sambungnya.

Di sisi lain, seperti orang lain, Tan juga berpikir tentang menjadi tua.

“Saya akan berbohong jika saya mengatakan bahwa tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya ingin belajar bagaimana tidak menua. Tapi ini sesuatu yang tidak bisa (dihindari) karena penuaan tidak bisa dihindari,” ujarnya.

Menyindir bahwa, sementara para pengikutnya mungkin memandangnya sebagai “maskot” yang “muda selamanya” seperti Dorian Grey, ia meledakkan gelembung mereka “suatu hari pada suatu waktu dengan menunjukkan bahwa saya menua secara alami” di postingannya.

Dalam waktu dekat, ia masih berfokus untuk melanjutkan bisnisnya dan satu-dua hal lainnya. Ia juga akan memulai proyek bukunya segera.

Lulusan Nanyang Academy of Fine Arts itu mengatakan bukunya akan berisi tentang “perjalanan dan perspektif saya menuju kehidupan”.

Adapun untuk melihat ke depan, ia berencana akan melanjutkan apa yang telah ia lakukan.

“Pada saat saya mencapai usia 60, tentu saja saya masih akan melakukan apa pun yang saya sukai, tetapi saya ingin menjaga diri saya, kesehatan mental, dan semua itu,” katanya.

“Saya ingin sekali mengunjungi dunia, dan kemudian mungkin untuk terus menginspirasi orang, dengan rutinitas saya, dengan latihan saya–itu akan menjadi mimpi yang menjadi kenyataan,” pungkasnya.

 

Sumber: CNA

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru