24.5 C
Indonesia

Bupati Banyuwangi: Saya Tidak Ingin Vaksin Dibagi Rata

Must read

BANYUWANGI – Untuk mendukung program vaksinasi yang digalakkan oleh pemerintah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani mengatakan bila Ia tidak ingin vaksin yang berada di gudang milik pemerintah di bagikan secara rata kepada seluruh masyarakat.

Dalam tayangan video yang Ia unggah lewat akun Instagramnya di @ipukfdani diketahui bila saat ini sebanyak 1,27 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada warga Banyuwangi.

“Di gudang Dinkes (Dinas Kesehatan) jumlah vaksin masih banyak. Maka keputusan kemarin saya tidak ingin vaksin dibagi rata. Saya ingin vaksin dibagi ke kecamatan-kecamatan,” ungkap Ipuk pada Senin (18/10) lalu.

Baca Juga:

Kata Ipuk, kebijakan yang Ia ambil berdasarkan pada peta sasaran vaksin yang belum merata di semua tempat. Karena ternyata hingga saat ini masih ada beberapa titik kabupaten yang berada di Jawa Timur tersebut masih rendah angka warga yang telah di vaksin.

“Ini 5 besar yang masih sangat rendah serapan vaksinnya,” ungkap Ipuk sembari menunjukan deretan nama-nama daerah di Banyuwangi di layar monitor.

Ipuk meminta agar setiap camat yang berada di bawah wewenangnya segera berkoordinasi dengan kepala puskemas, yang lalu kemudian dilanjutkan dengan meminta keterlibatan TNI dan Polri.

“Libatkan TNI dan Polri untuk mempercepat penyerapan vaksinasinya,” jelas Ipuk.

Ipuk menargetkan vaksin dosis pertama dapat menyasar 70 persen dari 1,34 juta jiwa warga Banyuwangi. Angka ini setara dengan 70 persen jumlah penduduk di kabupaten tersebut. Sehingga di pekan pertama November 60 persen vaksin sudah bisa menyasar para lansia.

Dari penjelasan Ipuk diketahui bila Pemda Banyuwangi saat ini tengah berupaya untuk menuntaskan data vaksin. Penetapan nama dan alamat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Banyuwangi menurut pendapat Ipuk tengah dilangsungkan.

Ia mengklaim nantinya data yang dikumpulkan oleh anak buahnya akan sangat presisi sehingga program vaksinasi akan berjalan dengan lebih efektif.

“Bapak dan Ibu Camat nanti tinggal melihat data yang dibuat oleh Dinas Kominfo by name by address dengan data berbasis RT/RW dan dusun segera lakukan vaksinasi dari data tersebut,” tambahnya.

Gerak Cepat di Natal Dan Tahun Baru

Akhir tahun yang selalu dirayakan oleh masyarakat lewat hari Natal dan Tahun Baru ternyata masuk dalam kategori perhatian Ipuk. Menurutnya, setiap elemen pemerintah di Banyuwangi perlu waspada agar serangan gelombang ke-3 virus corona dapat dihindari.

“Maka herd immunity harus terbentuk,” tandasnya.

Covid-19 Melandai Tapi Vaksin Harus Tetap Jalan

Ipuk mengatakan bila saat ini pandemi covid-19 mulai melandai di daerahnya. Meski demikian, Ia tetap ingin agar program vaksinasi ke tiap-tiap anggota masyarakatnya terus berjalan.

“Skala vaksinasi Covid-19 kita perkecil berbasis RT/RW/dusun. Kuncinya ada di data. By name by address warga yang belum dan sudah divaksin disusun. Kita zoom sangat kecil agar presisi dan gerakan vaksinasi efektif. Dari data yang ada, kita breakdown, oh di daerah ini yang belum vaksin sekian orang, mayoritas kerja dari pagi sampai sore, berapa orang dihitung, tentukan langkah, misalnya didatangi sore atau malam hari. Sehingga lebih efektif,” tulis Ipuk sebagai keterangan dari video yang Ia unggah tersebut.

“Yang belum divaksin, monggo segera vaksin. Ajak teman, orang tua, kakek-nenek, bila belum divaksin,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru