20.3 C
Indonesia

Bukan Tiket Masuk, Tiket Naik Candi Borobudur Akan Meroket

Must read

JAKARTA – Belakangan ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan bahwa tiket Candi Borobudur akan naik hingga Rp750.000,00.

Banyak yang mengira bahwa itu adalah harga tiket masuk ke kawasan Borobudurnya, padahal itu adalah harga tiket khusus untuk dapat naik ke area candinya.

Hal itu dikonfirmasi oleh Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Iskaria, menambahkan bahwa langkah ini bertujuan untuk membatasi jumlah pengunjung.

Baca Juga:

“Untuk membatasi jumlah tersebut salah satu alternatifnya adalah menaikan tarif untuk naik (ke area Candi Borobudur), tetapi bukan tarif untuk masuk ke kawasan Borobudur, tarif masuk tetap seperti sekarang,” ungkap Dony, seperti dikutip dari detik.

“Sekali lagi jangan keliru dengan tiket masuk Borobudur. Tiket masuk tetap, tetapi tiket naik ke candi yang diubah dalam rangka membatasi,” tegasnya.

Seperti yang diketahui, Candi Borobudur adalah salah satu destinasi wisata top Indonesia yang telah lama menjadi perhatian baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

Destinasi ini juga sering menerima rombongan pelajar dalam rangka study tour hingga penelitian.

Terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, candi Buddha terbesar di dunia ini secara resmi ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Oleh karena perannya yang sangat penting itu–bagi umat Buddha, Indonesia, dan dunia–pemerintah berencana menjalankan langkah-langkah konservasi yang dimulai dengan mengurangi jumlah kunjungan.

Dengan kenaikkan harga tiket tersebut, diharapkan hanya ada 1.200 pengunjung yang memasuki area Candi Borobudur per harinya.

“Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari,” tulis Luhut di akun Instagramnya, Sabtu (4/6).

“Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara,” imbuhnya.

Adapun tiket seharga Rp750.000,00 hanya diperuntukan bagi wisatawan lokal. Wisatawan mancanegara yang berkeinginan memasuki kawasan candi akan dikenakan biaya 100 dolar AS atau sekitar Rp1,4 juta.

Selain menghadapi bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan demi “sepenuhnya berwisata” di Candi Borobudur, wisatawan juga berhadapan dengan kewajiban menggunakan tour guide dari warga lokal.

Menurut Luhut, langkah ini dilakukan pemerintah demi membuka lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan Borobudur.

“Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang,” tambahnya.

Belum final

Sejak berita itu sampai ke masyarakat, berbagai respons muncul dari berbagai kalangan. Beberapa dari mereka menyatakan persetujuannya, ada yang menyuarakan kritiknya, serta ada pula yang memberikan beberapa masukannya.

Menanggapi semua itu, Luhut pun mengatakan bahwa keputusan ini belum final, karena masih akan dibahas bersama Presiden Jokowi pekan depan dan diputuskan olehnya.

“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu, nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan,” paparnya, seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

“Saya sampaikan terima kasih kepada semuanya atas perhatian yang begitu besar kepada warisan budaya kebanggaan kita semua ini,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru