FILIPINA – Â Satu lagi negara yang akan membuka perbatasannya untuk pelancong dalam waktu dekat. Turis yang sudah mendapat vaksin dosis penuh dari setidaknya 150 negara dapat memasuki Filipina tanpa harus dikarantina di hotel atau fasilitas pemerintah.
Pejabat setempat mengatakan bahwa keputusan ini dibuat karena gelombang infeksi covid-19, termasuk varian omicron, sudah mulai surut di negara itu.
“Tidak masuk akal lagi (mewajibkan karantina untuk pelancong yang datang),” kata Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire kepada wartawan, Jumat (28/1).
Dia mengatakan bahwa kasus infeksi omicron sudah begitu luas sehingga tingkat infeksi di Filipina “bahkan mungkin lebih tinggi daripada di negara-negara yang kami batasi perjalanan [ke sini]”.
Vergeire menambahkan bahwa studi oleh ahli epidemiologi menunjukkan bahwa sebagian besar infeksi disebabkan oleh penularan komunitas daripada dari orang Filipina yang kembali ke luar negeri dan pelancong asing lainnya.
“Pengendalian perbatasan dimaksudkan untuk mencegah masuknya Omicron. Tapi variannya sudah ada di sini, dan kita sudah melewati kontrol perbatasan. Yang harus kita lakukan sekarang adalah memperkuat intervensi masyarakat,” katanya.
Filipina dilanda lonjakan infeksi covid-19 terbesar awal bulan ini, dengan hingga 40.000 kasus baru lebih dari 10 hari yang lalu.
Tetapi beban kasus harian sejak itu anjlok. Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan melaporkan 18.000 kasus.
Metro Manila, sebuah kawasan perkotaan dengan total 16 kota dan rumah bagi lebih dari 13 juta penduduk, dan sebagian besar daerah berpenduduk padat lainnya sekarang berada pada risiko infeksi sedang, dengan kasus menurun, kata Dr Vergeire.
Para peneliti memperkirakan bahwa kasus baru di Metro Manila dapat turun menjadi di bawah 500 pada pertengahan Februari dari total 2.000 kasus saat ini.
Sebagian besar infeksi ringan atau sedang sehingga memungkinkan rumah sakit untuk mengatasinya.
Filipina akhirnya menghapus sistem kode warna yang mengklasifikasikan negara berdasarkan risiko yang mereka timbulkan dan beralih ke skema berbasis vaksinasi.
Juru bicara presiden, Karlo Nograles, dalam jumpa pers yang dilaksanakan pada Jumat mengatakan bahwa pelancong yang sudah divaksin penuh dan menunjukkan hasil negatif pada tes yang dilaksanakan dua hari sebelum keberangkatan dapat langsung ke tujuan mereka.
Keputusan itu baru berlaku mulai 10 Februari nanti. Saat ini, mereka masih harus menjalani karantina selama lima hingga tujuh hari.
Sumber: The Straits Times