23.6 C
Indonesia

Berpidato di Parlemen, PM Israel Disoraki Keluarga Tawanan Hamas

Must read

ISRAEL – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dicemooh dan disoraki keluarga tawanan yang ditahan oleh Hamas di Gaza saat berpidato di depan parlemen.

“Sekarang! Sekarang!” teriak mereka dari galeri pada Senin (25/12) ketika Netanyahu berjanji untuk membawa pulang para tawanan, namun menambahkan bahwa ia telah diberitahu oleh komandan lapangan Israel bahwa mereka butuh “lebih banyak waktu”.

“Sampai sekarang, kami tidak akan berhasil melepaskan lebih dari 100 sandera tanpa tekanan militer,” kata Netanyahu, diberitakan Al Jazeera.

Baca Juga:

“Dan kami tidak akan berhasil melepaskan semua sandera tanpa tekanan militer,” tambahnya.

Sebuah kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir pada akhir November lalu menghasilkan pembebasan lebih dari 100 dari sekitar 240 tawanan yang dibawa ke Gaza selama serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.

Israel mengatakan 129 tawanan masih ditahan di Gaza. Tiga dari mereka dibunuh secara tidak sengaja oleh pasukan Israel bulan ini.

“Kami tidak akan berhenti sampai kemenangan,” kata Netanyahu di tengah teriakan para pengunjuk rasa di parlemen.

Anggota keluarga para tawanan duduk di ruangan sambil memandang ke bawah ke arah perdana menteri, memegang poster kerabat mereka di balik kaca Plexiglass galeri dan sesekali menyelanya.

Pidato Netanyahu itu disampaikan setelah partainya, Likud, melaporkan bahwa ia mengunjungi Jalur Gaza pada Senin dan berjanji untuk meningkatkan serangan Israel di sana.

Tak lama setelah kembali, ia mengatakan perang masih jauh dari selesai. Ia mengatakan itu adalah spekulasi media yang salah bahwa pemerintahannya mungkin akan mengakhiri pertempuran.

“Kami tidak akan berhenti. Kami terus berjuang, dan kami semakin mengintensifkan pertempuran dalam beberapa hari mendatang. Ini akan menjadi perang panjang yang tidak akan berakhir,” kata pemimpin Israel itu.

Kementerian Keuangan Israel mengatakan perang tersebut, yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari, kemungkinan akan menimbulkan biaya tambahan setidaknya $14 miliar pada anggaran tahun 2024.

Sementara itu, pemboman Israel selama sekitar tiga bulan telah menewaskan lebih dari 20.674 warga Palestina dan melukai 54.536 orang–kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru