20.6 C
Indonesia

Berhadapan dengan Rusia, Negara-Negara Barat Tunjukkan Solidaritas Untuk Ukraina

Must read

UKRAINA – Selagi negara-negara Barat bergegas menunjukkan solidaritas dengan Ukraina, Amerika Serikat mendesak Presiden Brasil Jair Bolsonaro untuk membatalkan rencananya mengunjungi Putin di Rusia, kata seorang sumber kepada Reuters.

Pada hari Selasa (1/2), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di ibu kota negara tersebut, Kyiv.

Dalam pertemuan tersebut, ia menuduh Putin telah “menodongkan senjata ke kepala Ukraina” untuk menuntut perubahan arsitektur keamanan di Eropa.

Baca Juga:

“Sangat penting untuk Rusia mundur dan memilih jalur diplomasi,” kata Johnson.

“Dan saya yakin itu [mundurnya Rusia] masih mungkin. Kami ingin terlibat dalam dialog, tentu saja, tetapi kami telah menyiapkan sanksi, kami memberikan dukungan militer dan kami juga akan mengintensifkan kerja sama ekonomi kami.”

Johnson menegaskan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dalam bentuk apapun akan menyebabkan bencana militer dan kemanusiaan.

“Ada 200.000 pria dan wanita di bawah senjata di Ukraina, mereka akan melakukan perlawanan yang sangat, sangat sengit dan berdarah,” katanya.

“Saya pikir orang tua, ibu di Rusia harus merenungkan fakta itu dan saya sangat berharap Presiden Putin mundur dari jalur konflik dan kemudian kita terlibat dalam dialog.”

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, yang juga juga mengunjungi Kyiv, mengatakan Polandia akan membantu Ukraina dengan pasokan gas dan senjata, serta bantuan kemanusiaan dan ekonomi.

“Tinggal berdekatan dengan tetangga seperti Rusia, kami merasa seperti tinggal di kaki gunung berapi,” kata Morawiecki.

Zelenskiy, yang berulang kali memperkirakan kecilnya kemungkinan invasi, akhirnya menandatangani dekrit untuk meningkatkan angkatan bersenjatanya sebanyak 100.000 tentara selama tiga tahun.

Dia meminta anggota parlemen untuk tetap tenang dan menghindari kepanikan.

Penambahan pasukan itu “bukan karena kita akan segera berperang … tetapi agar segera dan di masa depan akan ada perdamaian di Ukraina,” kata Zelenskiy.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin per hari ini, Selasa (2/2), belum menunjukkan ketertarikannya untuk menarik mundur pasukannya dari perbatasan Ukraina.

Ia bahkan menuduh negara-negara Barat “telah membuat skenario” yang dengan sengaja menempatkan negaranya seperti tengah menghadapi gerbang peperangan.

Putin secara khusus menyebutkan bahwa Washington (Amerika Serikat) sejatinya tidak mempedulikan keamanan Ukraina, melainkan kepentingan Rusia yang ada di dalam krisis ini.

Ukraina, menurutnya hanyalah instrumen untuk mencapai tujuan tersebut.

“Ini dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, dengan menarik kita ke dalam semacam konflik bersenjata dan, dengan bantuan sekutu mereka di Eropa, memaksa penetapan sanksi keras yang mereka bicarakan sekarang di Amerika Serikat,” jelas Putin pada pers.

 

Sumber: Reuters

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru