NIGERIA – Dua benda bersejarah Benin, berbentuk patung ayam jantan dan kepala oba (raja), telah kembali setelah lebih dari satu abad dijarah oleh pasukan Inggris. Benda berbahan perunggu itu dikembalikan pada hari Sabtu (19/2) ke sebuah istana tradisional di Nigeria.
Kembalinya benda tersebut kemudian menjadi harapan akan kembalinya ribuan artefak lainnya ke rumah leluhur mereka.
Sebagian besar artefak Kerajaan Benin–sekarang wilayah barat daya Nigeria–yang kini tersebar di seluruh Eropa dahulu dicuri oleh para penjelajah dan penjajah.
Termasuk juga di antara curian tersebut benda-benda warisan paling berarti di Afrika. Menurut British Museum, benda-benda tersebut dipercaya diciptakan pada awal abad ke-16 dan seterusnya.
Untuk menandai kembalinya kedua benda tersebut, sebuah upacara penyambutan digelar secara meriah serta mengundang para pemimpin adat.
Juru bicara Istana Oba Charles Edosonmwan di Kota Benin mencatat bahwa beberapa patung perunggu lainnya berada di tempat yang jauh seperti Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Jepang.
Kedua artefak itu diserahkan kepada Komisi Tinggi Nigeria pada Oktober lalu oleh Universitas Aberdeen dan Jesus College Universitas Cambridge, namun tidak langsung dikembalikan ke rumah leluhur mereka.
“Mereka bukan hanya seni, tetapi mereka adalah hal-hal yang menggarisbawahi pentingnya spiritualitas kita,” kata Edosonmwan dalam sebuah wawancara di sela-sela upacara.
Fenomena ini kemudian menjadi tonggak sejarah lain dalam perjuangan negara-negara Afrika selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kembali kekayaan budaya mereka yang dijarah.
Berdasarkan perkiraan sejarawan seni Prancis, sekitar 90% warisan budaya Afrika diyakini berada di Eropa.
Musée du quai Branly–Jacques Chirac di Paris saja dipercaya menyimpan sekitar 70.000 di antaranya dan Museum Inggris London yang menyimpan puluhan ribu lainnya.
Sumber: Reuters