PONTIANAK – Sejumlah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) BLKI yang berlokasi di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, diduga dirusak orang tak dikenal. Dari hasil pemeriksaan, setidaknya ada 10 hingga 11 makam yang telah dirusak.
Dalam video yang direkam warga setempat, sebagian besar makam yang dirusak tersebut telah dicabut kedua batu nisannya sedangkan sebagian yang lain telah digali hingga kira-kira kedalaman setengah meter.
Aksi tersebut diperkirakan dilakukan pada Minggu (27/3) dini hari. Petugas pemakaman sendiri baru mengetahuinya pada pagi hari ketika akan membersihkan makam.
Dilansir dari Kompas, Kasat Reskrim Polresta Pontianak AKP Indra Asrianto mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai hal ini dan masih melakukan penyelidikan.
“Kami telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan olah tempat kejadian perkara,” ucapnya.
Polisi juga telah melakukan pengecekan terhadap CCTV yang memantau jalur masuk makam, namun hingga kini belum menemukan petunjuk apapun.
Hingga hari ini, Senin (28/3), beberapa warga dikabarkan masih terlihat mendatangi TPU BLKI untuk memastikan kondisi makam sanak saudara mereka. Beberapa orang mendapati makam keluarga mereka menjadi korban, beberapa yang lain tidak.
Salah seorang warga bernama Rio mengatakan bahwa ia mendatangi pemakaman setelah mendapat informasi ini dari media sosial. Menurutnya, makam yang menjadi korban memiliki kriteria tersendiri, seperti tanah dan nisannya yang baru.
“Kebetulan bapak saya sendiri di sini (dimakamkan di BLKI). Jadi paginya kami langsung kemas-kemas sebelum kerja. Alhamdulillah makam orang tua saya endak dirusak, cuma ada sedikit retak-retaklah. Sepertinya yang dikejar pelaku adalah makam-makam yang baru tanah nisannya,” ujarnya.
Seorang warga lainnya mengatakan bahwa aksi perusakan makam ini berkaitan dengan ilmu hitam yang disebutnya sebagai “cari ilmu”.
“Biasanya orang cari ilmu itu cari tali pocong,” ucap warga bernama Sugiarti itu, dikutip dari iNews.
Ia sendiri dapat bersyukur karena makam sanak saudaranya tidak menjadi korban dari aksi ini.
Menjelang bulan Ramadhan seperti sekarang ini, wilayah pemakaman memang menjadi lebih ramai dari biasanya. Para peziarah akan membersihkan kubur dan membacakan doa untuk keluarga mereka yang telah meninggal dalam rangka menyambut datangnya bulan suci.
Apakah hal tersebut berkaitan dengan apapun alasan di balik aksi perusakan ini belum dapat diketahui. Polisi masih berusaha mendapatkan petunjuk untuk dapat memburu pelaku mengingat kekhawatiran masyarakat yang pasti lambat laun akan meningkat.