BELANDA – Menyusul penurunan angka kasus dan rawat inap, Menteri Kesehatan Belanda menyatakan bahwa hampir semua pembatasan yang diberlakukan dalam rangka menyiasati pandemi covid-19 di negaranya akan segera dihapus pada 25 Februari nanti.
Beberapa tempat umum seperti bar, restoran, dan klub malam akan kembali ke jam buka sebelum pandemi. Selain itu pemberian jarak dan penggunaan masker tidak lagi wajib di sebagian besar tempat.
Meskipun begitu, pengunjung tetap harus menunjukkan bukti vaksinasi, bukti pulih dari covid-19 baru-baru ini, atau tes virus corona negatif.
Pemerintah Belanda telah memberlakukan beberapa pembatasan terberat di Eropa pada bulan Desember setelah adanya lonjakan kasus omicron, namun juga mencabutnya secara bertahap sejak saat itu.
“Negara [ini] akan terbuka lagi,” kata Menteri Kesehatan Belanda, Ernst Kuipers, dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Selasa, 15 Februari 2022.
“Kami akan kembali ke waktu penutupan normal seperti sebelum corona, Anda tidak perlu menjaga jarak 1,5 meter lagi,” tambahnya.
“Masker wajib hanya di angkutan umum dan di bandara. Jaga jarak dan pakai masker tetap masuk akal, tapi tidak diwajibkan,” lanjutnya.
Namun Kuipers memperingatkan bahwa pandemi “belum berakhir” dan orang-orang yang rentan masih harus berhati-hati.
“Kita baru saja melewati puncak [kasus baru], oleh karena itu kami bersikeras bahwa kita semua harus tetap berhati-hati,” katanya.
Kuipers diketahui baru mulai menjabat sebagai bagian dari pemerintahan baru Perdana Menteri Mark Rutte pada bulan Januari lalu.
Akan tetapi, ia dengan cepat mengisyaratkan bahwa ia ingin mulai membuat masyarakat menjalani hidup yang normal.
Belanda mengalami dua rentetan kerusuhan pada tahun 2021 karena peraturan pembatasan, dengan polisi yang menembak dan melukai beberapa pengunjuk rasa di Rotterdam pada bulan November.
Sumber: Al Jazeera