27.2 C
Indonesia

Begini Cara Menikmati Waktu 48 Jam di Kota Taipei

Must read

TAIWAN – Taipei adalah salah satu destinasi wisata favorit di dunia yang memudahkan pengunjungnya yang datang kesana. Awalnya Taipei tersohor sebagai kutub teknologi Asia, Ibu Kota Taiwan kini giat memupuk reputasi baru sebagai sentra industri kreatif.

Meski waktu berkunjung waktu Anda sedikit, namun ada banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi di kota ini. Berikut tempat-tempat yang bisa Anda datangi saat berada 48 jam di Kota Taipei seperti dirilis dari destination.co.id:

  1. Hari Pertama

09:30 Fort San Domingo

Baca Juga:

Dibangun pada 1629 oleh Kerajaan Spanyol, Fort San Domingo (Tamsui District; en.tshs.ntpc.gov.tw) pada pertengahan abad ke-19 bersalin peran menjadi markas Inggris. Kini, ia difungsikan sebagai museum yang mengisahkan perkembangan Distrik Tamsui. Di kompleks yang sama, ada Former British Consular Residence, bangunan berarsitektur Victoria yang menampung antara lain ruang tamu, ruang makan, serta ruang membaca.

11:00 Digital Art Center 

Taipei giat membangun reputasinya sebagai destinasi seni. Selain mengoleksi beragam galeri dan ajang seni, termasuk Taipei Dangdai yang dimulai tahun ini, Ibu Kota Taiwan memiliki Digital Art Center (Fuhua Road 180, Shilin District; dac.taipei/en), ruang ekshibisi seni digital. Dari Oktober-Desember silam, bangunan bernilai TWD 25 juta (Rp11,5 miliar) ini menampilkan pameran bertema laboratorium untuk eksperimen berisiko tinggi.

12:30 Yongkang Street 

Dalam peta kuliner Taipei, Yongkang Street (Da’an District) punya status terhormat. Di daerah inilah lahir gerai perdana Din Tai Fung (dintaifung.com.tw), restoran xiao long bao yang kini memiliki cabang di belasan negara. Senior sekaligus seterunya, Kao Chi (kao-chi.com), juga masih berdiri di Yongkang Street sejak 1949. Untuk kuliner tradisional lainnya, Du Hsiao Yueh (en.noodle1895.com) menghidangkan mi danzai dengan daging babi cincang, sementara Tian Jin Cong Zhua Bing menjajakan kudapan panekuk daun bawang. Usai bersantap, singgahlah di Lai Hao Gift Shop (laihao.com.tw) untuk berbelanja buah tangan khas lokal.

14:30 Huashan 1914 Creative Park 

Taipei, World Design Capital 2016, punya banyak magnet bagi pencinta desain, salah satunya Huashan 1914 Creative Park (Bade Road 1, Zhongzheng District; huashan1914.com), sebuah kompleks multifungsi yang menempati bekas pabrik arak dan emplasemen. Tempat yang diresmikan pada 2005 ini menampung sejumlah sanggar dan studio yang rutin menanggap pertunjukan, pameran, serta pemutaran film. Di antara mereka, ada butik-butik independen yang menjajakan antara lain dompet buatan tangan, kaset keluaran label lokal, serta cangkir bertubuh ubin majolica. Untuk sesi santai sore, kunjungi Offline Café milik personel band kondang Mayday.

16:00 Xiangshan 

Ibarat Puncak bagi warga Jakarta, Xiangshan (Xinyi District) adalah destinasi akhir pekan yang populer. Cukup mendaki tangga selama 10-20 menit, kita bisa menyaksikan panorama kota sekaligus menikmati udara segar. Dari tiga titik foto yang populer di Xiangshan, lokasi terlaris ialah Six Giant Rocks, enam batu raksasa yang bisa dipanjat untuk mengabadikan pose dengan latar menara ikonis Taipei 101 (taipei-101.com).

21:00 Eslite Bookstore 

Satu-satunya toko buku yang beroperasi 24 jam di Taipei, Eslite cabang Dunnan (Dunhua South Road 245, Da’an District; eslitecorp.com) merupakan wadah ideal untuk melewati malam sembari bertemu warga lokal. Di lantai dua, tamu duduk berserakan di sudut interior dan membaca buku-buku berbahasa Mandarin atau Inggris. Eslite memang lebih mirip perpustakaan ketimbang toko buku. Agaknya tempat ini lebih menyandarkan pemasukan dari kafe dan penjualan stationery.

  1. Hari Kedua

09:00 Bopiliao Historical Block

Bersemayam di Wanhua, distrik tertua di Taipei, Bopiliao Historical Block (bopiliao.taipei/en) menampung toko-toko tradisional peninggalan Dinasti Qing. Selain menyelami masa silam, pengunjung lazimnya datang untuk berfoto di muka tembok bata berlapis mural, serta menyaksikan beragam ekshibisi bertema Dinasti Qing. Berkat atmosfernya yang antik pula, jalan historis ini pernah dipakai sebagai lokasi syuting film, salah satunya Monga yang mengisahkan gangster Taiwan era 1980-an.

10:30 Songshan Cultural & Creative Park 

Saksi kelam penjajahan diubah jadi wadah untuk menikmati hidup. Menghuni bekas pabrik tembakau warisan Jepang, Songshan Cultural & Creative Park (Guangfu South Road 133, Xinyi District; songshanculturalpark.org) memosisikan dirinya sebagai kutub kreatif Taipei. Kompleks yang dilansir pada 2011 ini dipecah dalam banyak blok yang menampung swalayan, pujasera, zona food truck, serta area ekshibisi dan pasar dadakan. Galeri-galeri di sini menjajakan oleh-oleh yang menarik, contohnya sumpit, tembikar, serta teh asli Taiwan.

14:30 Shifen Old Street 

Atraksi utama Shifen Old Street (Pingxi District) ialah menerbangkan lampion di lintasan kereta. Usai memilih warna lampion, pengunjung diminta menuliskan harapan di permukaan lampion. Harapan bertema kesehatan ditulis di lapisan merah, sementara aspirasi cinta di sisi jingga. Lampion ini dijajakan oleh banyak pedagang, jadi harganya cukup kompetitif.

19:00 Keelung Miaokou Night Market 

Menutup tur di Taipei, kunjungi Keelung Miaokou Night Market (Ren’ai District). Pasar malam ini mudah dilacak lantaran selalu diterangi lampion-lampion kuning. Suguhan andalannya ialah aneka kuliner lokal seperti omelet tiram, sup darah babi, serta lurou fan (nasi babi ala Taiwan). Satu kompleks dengan pasar malam, situs bersejarah Dianji Temple menyuguhkan gerbang yang artistik sekaligus fotogenik. Seraya mengagumi arsitekturnya, cicipi es serut Pao Pao rasa kacang.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru