27.2 C
Indonesia

Bangsa Amalek Dimusnahkan Allah Karena Menyerang Israel Yang Baru Bebas Dari Perbudakan Firaun

Must read

ENSIKLOPEDIA – Tidak lama setelah keluar dari tanah Mesir, Israel tiba-tiba diserang oleh orang Amalek. Bangsa Israel tidak terbiasa berperang. Sekarang, untuk pertama kalinya mereka harus bertempur sebagai orang merdeka.

Perlu diketahui, bangsa Israel menjadi budak di Mesir selama 430 tahun. Oleh Firaun, gelar yang diberikan kepada raja yang memerintah Mesir saat itu membuat aturan agar jumlah mereka tidak bertambah agar bangsa itu tidak tumbuh menjadi bangsa yang kuat.

Awal mulanya bangsa Israel hidup bahagia di Mesir. Kebahagiaan ini terjadi saat Yusuf, putra pertama Yakup dan Rakhel menjadi orang nomor dua di Mesir. Bertahun-tahun Yusuf dan 11 saudara kandung dan saudara tirinya serta orang tuanya hidup dengan damai di Mesir.

Baca Juga:

Yusuf merupakan orang terpenting di Mesir setelah Firaun, melindungi mereka. Tapi kemudian Yusuf meninggal. Dan Firaun yang baru diangkat menjadi raja tidak menyenangi orang Israel.

Akhirnya Firaun menjadikan orang Israel ini budak-budak. Dan ia menetapkan penjaga-penjaga yang kejam atas mereka. Mereka memaksa orang Israel bekerja amat keras membangun kota-kota bagi Firaun. Tapi meskipun demikian bangsa Israel justru makin hari makin banyak. Beberapa waktu kemudian orang-orang Mesir mulai takut bila orang Israel menjadi terlalu banyak dan terlalu kuat.

Berhasil Keluar Dari Mesir (Eksodus)

Musa berhasil membawa orang Israel keluar dari Mesir setelah melalui berbagai macam cobaan dan pertengkaran dengan Firaun. Perlu diketahui Musa adalah saudara tiri Firaun yang memimpin kala itu. Musa adalah salah satu bayi laki-laki yang lolos dari aturan raja yang mengharuskan agar seluruh bayi laki-laki dari orang Israel dibunuh. Aturan ini dibuat untuk menekan angka pertumbuhan bangsa itu di Tanah Mesir.

Diserang Bangsa Amalek

Bangsa Amalek adalah yang pertama di antara bangsa-bangsa yang melancarkan serangan atas bangsa Israel setelah masa-masa Eksodus tanpa diprovokasi terlebih dahulu, di Refidim dekat Gunung Sinai.

Kejadian ini berlangsung pada tahun 1513 SM, ketika orang Israel berkemah di Refidim.

Alkitab mencatat bahwa Musa yang kerap berbicara dengan Allah orang Ibrani bernama Yehuwa mendapat wahyu untuk memilih Yosua sebagai panglima untuk melawan bangsa Amalek. Ia adalah cucu Elisyama, seorang pemimpin suku Efraim dan tampaknya dipercaya untuk memimpin 108.100 orang dari salah satu kelompok tiga-suku Israel.

Musa meminta Yosua memilih beberapa pria untuk melawan orang Amalek. Sementara itu, Musa sendiri akan berdiri di puncak bukit sambil memegang tongkat yang Allah perintahkan untuk ia bawa selama menjalankan tugasnya membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Kanaan.

Di hari peperangan, Musa naik ke atas bukit dan berdiri melihat situasi di medan perang. Kitab “Keluaran” yang ditulis oleh Musa memuat bahwa Ketika Musa mengangkat tangannya, orang Israel yang unggul. Tapi ketika dia menurunkan tangannya, orang Amalek yang unggul.

Saat Musa mulai lelah, Harun dan Hur, adik kandung dan teman yang dipercaya oleh Musa, mengambilkan sebuah batu dan dia duduk di atasnya. Lalu mereka memegangi tangan Musa, satu di kiri dan satu di kanan, sehingga tangannya tetap terangkat sampai matahari terbenam.

Pertempuran itu berlangsung hampir sehari penuh. Kemenangan pun dipegang oleh Yosua.

Lalu kemudian, Yehuwa, Allah yang membimbing Musa sejak awal meminta Musa untuk menulis sebuah kata-kata yang sangat mengejutkan usai peperangan. Kata-kata itu harus ditulis dalam buku agar terus diingat oleh setiap orang.

Kata-kata yang tercatat dalam Kitab “Keluaran” itu bunyinya sebagai berikut:

“Aku akan membuat orang Amalek lenyap dari muka bumi, dan mereka tidak akan diingat lagi. Sampaikan itu juga kepada Yosua”.

Lalu Musa membuat sebuah mezbah dan menamainya Yehuwa-nisi. Kata Musa, Yehuwa akan berperang melawan Amalek dan seluruh keturunannya karena menentang kekuasaan-Nya.

Setahun setelah kejadian itu, bangsa Amalek kembali menyerang orang Israel yang hendak masuk ke Tanah Perjanjian yaitu Kanaan. Bangsa Israel yang saat itu tengah bertikai satu sama lain berhasil dibuat tercerai berai.

Hal serupa juga terjadi saat pemerintahan raja Moab yang bernama Eglon. Karena Israel dianggap oleh Yehuwa melakukan hal buruk, maka mereka diserahkan ke tangan raja bangsa Amalek.

Dengan kata lain, saat Israel membangkang kepada Yehuwa dengan melakukan hal-hal yang buruk, Alkitab mencatat, beberapa raja dari bangsa lain dipakai untuk memberi pelajaran kepada mereka agar bertobat.

Serangan demi serangan dari bangsa Amalek terus datang ke bangsa Israel. Sampai Selama masa pemerintahan Hizkia, beberapa orang suku Simeon membinasakan sisa-sisa dari bangsa Amalek.

Selanjutnya, bangsa Amalek tidak pernah disebut-sebut lagi secara langsung dalam sejarah Alkitab ataupun sejarah dunia.

Sumber: Alkitab terjemahan Dunia Baru dan Situs Saksi-Saksi Yehuwa di www.jw.org.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru