TAIWAN – Aktor sekaligus penyanyi Taiwan Benjamin Wang menjadi buah bibir banyak orang baru-baru ini karena melakukan sesuatu yang tak biasa.
Bersama istrinya yang baru melahirkan, Cindy Chen, ia mengonsumi plasenta (ari-ari) sang istri setelah memasaknya sendiri.
Pengalamannya itu ia bagikan di media sosial pada Senin (22/5), sekitar satu minggu setelah Chen melahirkan anak pertama mereka.
Dalam unggahannya, pria yang akrab dipanggil dengan nama Benji itu membagikan video yang memperlihatkan dengan jelas setiap tahapan yang ia lakukan kala memasak plasenta sang istri.
Ia tampak merebus organ tersebut dengan air panas sebanyak dua kali sembari memotong paprika merah dan kuning, bawang bombay, serta jahe.
Benji menumis bahan-bahan itu dengan minyak alpukat serta tak lupa menambahkan garam dan juga lada.
Di akhir video, pasangan suami-istri tersebut duduk bersisian guna mencicipi hidangan yang dibuat Benji.
“Menurut saya rasanya agak mirip hati babi,” tutur Benji dalam bahasa Mandarin setelah mendapat gigitan pertamanya.
Sang istri pun mendapat giliran. Ia, yang awalnya mengira plasenta akan terasa “mencurigakan”, malah terkejut setelah mencobanya.
“Ini sebenarnya cukup enak dan agak renyah,” katanya.
Melansir AsiaOne, Benji yang merupakan keturunan Amerika-Taiwan terkenal berkat perannya dalam drama K.O. 3an Guo.
Ia menyambut kedatangan buah hati pertamanya pada Minggu (14/5) di usia 40 tahun.
“Melahirkan itu berat bagi ibu. Saya mendengar bahwa mengonsumsi plasenta adalah cara terbaik untuk menyehatkan tubuh,” demikian tulisnya di unggahan di Instagram.
Adapun kegiatan memasak dan mengonsumsi plasenta ternyata bukan baru kali ini dilakukan.
Pasalnya, ada kepercayaan yang tersebar bahwa mengonsumsinya dapat memberikan efek tertentu pada sang ibu.
Menurut WebMD dan Mayo Clinic, konsumsi plasenta setelah melahirkan dikatakan mampu meningkatkan energi ibu, memberikan nutrisi penting seperti zat besi, mengurangi perdarahan pasca melahirkan, dan meningkatkan suplai ASI.
Hal ini juga diyakini dapat menyeimbangkan hormon, yang kemudian menurunkan kemungkinan wanita mengalami insomnia dan depresi pascapersalinan.
Meskipun begitu, klaim-klaim ini nyatanya belum terbukti secara medis.