21.3 C
Indonesia

Apakah Orang Kristen Abad Pertama Ikut Campur Dalam Urusan Politik?

Banyak orang tersandung karena Yesus tidak mau ikut campur dalam urusan politik. Bagaimana hal itu juga bisa membuat orang-orang tersandung pada zaman kita?

Must read

ENSIKLOPEDIA – Jawabannya adalah tidak. Yesus mengatakan bahwa para pengikutnya tidak boleh menjadi ‘bagian dari dunia’.

Para pengikut Yesus di abad pertama mengikuti perintah itu. Mereka meniru teladan Yesus dan tidak mau terlibat dalam urusan politik dunia ini.

Sebaliknya, mereka melakukan pekerjaan yang Yesus perintahkan, yaitu memberitakan tentang Kerajaan Allah dan mengajar orang lain tentang Kerajaan itu.

Baca Juga:

Bagi orang Kristen di abad pertama, ketaatan kepada Allah adalah hal yang paling penting. Tapi, mereka juga tahu bahwa mereka harus respek pada pemerintah.

Mereka menaati hukum dan membayar pajak. Meskipun mereka tidak ikut campur dalam urusan politik, mereka tetap memanfaatkan persediaan yang diberikan pemerintah. Misalnya, mereka berupaya mendapatkan perlindungan hukum dan menggunakan jasa-jasa yang disediakan pemerintah.?

Yesus tidak membela salah satu pihak dalam urusan politik. Misalnya pada zaman Yesus, orang Yahudi tidak suka dengan kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah Romawi. Mereka merasa bahwa sistem pembayaran pajak tidak adil dan membebani. Beberapa orang Yahudi berupaya agar Yesus membela mereka dalam hal ini.

Tapi, Yesus tidak mau menyatakan pendapatnya tentang apakah membayar pajak itu adil atau tidak. Dia mengatakan kepada mereka, ”Berikan milik Kaisar kepada Kaisar (pemerintah), tapi milik Allah kepada Allah.”

Ya, Yesus tetap netral dalam urusan politik. Tapi, dia menunjukkan bahwa pajak yang diminta oleh pemerintah Romawi harus dibayar. Meski begitu, bukan berarti seseorang harus melakukan semua hal yang diminta oleh pemerintah.

Yesus menunjukkan bahwa ada hal-hal yang hanya boleh diberikan kepada Allah. Kalau pemerintah meminta apa yang adalah hak Allah, seperti pengabdian dan penyembahan, seseorang tidak boleh memberikannya.?

Yesus mendukung pemerintahan yang ada di surga, yaitu Kerajaan Allah. Dia juga mengajar orang lain tentang Kerajaan itu.

Yesus tahu bahwa pemerintahan manusia tidak bisa mewujudkan apa yang Allah inginkan bagi bumi ini. Hanya Kerajaan Allah yang bisa melakukan hal itu.

Yesus juga tahu bahwa Kerajaan Allah tidak akan memerintah dengan menggunakan pemerintahan manusia. Sebaliknya, Kerajaan itu akan menggantikan semua pemerintahan manusia. Karena alasan-alasan itulah Yesus tidak ikut campur dalam urusan politik.

Sumber: JW.ORG – Situs untuk Saksi-Saksi Yehuwa

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru