22.8 C
Indonesia

Apakah Mesin Insenerator Pembakar Sampah Aman?

Must read

NEW YORK – 429 ton sampah asal kota New York masuk ke perusahaan Covanta yang berlokasi di New Jersey. Perusahaan ini khusus untuk mengolah sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan dari kota New York saja.

Jam 09.30 pagi setiap hari, 48 unit kontainer berisi sampah tiba di Covanta. Sampah-sampah dimasukkan ke dalam sebuah bak penampungan yang mirip seperti ruang bawah tanah untuk selanjutnya dipindahkan ke dalam mesin pembakaran.

Di dalam bak tersebut, dua unit mesin capit dipakai untuk menyusun sampah agar tersusun rapi. Selain itu juga untuk mencegah agar tidak terjadi penumpukan di dasar bak. Dan, untuk memberi ruang lebih banyak penyimpanan sampah tentunya.

Baca Juga:

Sampah-sampah ini perlahan dimasukkan ke dalam mesin insenerator dengan mesin pencakar yang di gerakkan oleh seorang operator. Di mesin tersebut sampah dibakar dengan suhu 1093.333 derajad Celcius. Hanya perlu waktu 2 jam saja untuk membakar semua sampah yang masuk di hari itu.

Jutaan ton sampah dari New York siap masuk ke mesin insenerator (Foto: Youtube/ THE EDITOR)

Pengelolaan insenerator ini juga sangat modern karena cukup dua orang saja yang mengoperasikannya. Kamera pengintai dipasang di masing-masing ruangan agar mudah dipantau.

Yang paling menarik lagi adalah, sampah-sampah ini dipakai untuk menyalakan listrik di 46.000 rumah-rumah yang ada di sekitar area pembakaran sampah.

Cara kerjanya begini, jika semua sampah sudah terbakar, maka yang tersisa adalah debu dan logam. Sebuah magnet berukuran raksasa digunakan untuk mengambil logam dari tempat pembakaran. Magnet ini menarik magnet yang cukup untuk membuat 21.000 unit mobil. Sementara itu debu-debu yang tersisa dipindahkan ke tempat pengolahan selanjutnya.

Jadi, apakah asap hasil dari pembakaran sampah itu aman?

Nah, ini adalah pertanyaan yang paling menarik. Uap panas yang dihasilkan dari pembakaran ini ternyata dipindahkan ke reaktor scrubber untuk dicampur dengan bubur kapur agar semua gas asam dan karbon aktif diserap

gas sisa pertama melewati reaktor scrubber, bubur kapur membersihkan semua gas asam dan mengaktifkan penyerap karbon untuk selanjutnya masuk menuju ruang kecil yang diisi oleh alat penyaring udara. Jadi yang keluar dari cerobong asap mesin raksasa ini adalah udara normal seperti kelembaban nitrogen karbondioksida.

Patricia Earls, Manajer Lingkungan Hidup Covanta mengatakan alternatif lain bila tidak ingin ada nitrogen karbondioksida seperti itu adalah dengan membuang sampah di ruang terbuka. Ia mengakui bila mesin pengolahan sampah jadi energi listrik menghasilkan emisi CO2. Tapi Ia mengklaim mesin pengolahan energi milik Covanta telah mengurangi angka emisi CO2 ke udara. Dimana dalam setahun Ia menjamin mesin mereka menghasilkan methana dalam jumlah yang kecil.

“Sangat berbeda dengan pengolahan sampah di ruang terbuka yang menghasilkan jutaan ton karbondioksida,” ungkap Patricia dalam tayangan video yang dirilis oleh Insider beberapa waktu lalu.

Insider mengungkapkan bahwa saat ini hanya 30 persen sampah-sampah kota New York yang diubah jadi energi. Dibutuhkan dana sekitar 429 juta dolar atau sekitar Rp6000 miliar untuk memindahkan sampah-sampah ini ke tempat pengolahannya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru