20.6 C
Indonesia

Apakah Benar Kesepakatan Abraham Incar Indonesia?

Must read

JAKARTA – Kesepakatan Abraham yang menormalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel kabarnya pernah mengincar Indonesia. Isu ini pertama kali muncul bersama kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, ke Jakarta pada 13–14 Desember 2021 lalu.

Blinken disebut menyinggung kemungkinan bergabungnya Indonesia dalam kesepakatan yang kini beranggotakan Amerika Serikat, Israel, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko itu.

Kemudian, baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, secara terang-terangan menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang “diincar” untuk ikut bergabung dalam Kesepakatan Abraham.

Baca Juga:

“Jika Anda bertanya kepada saya apa negara-negara penting yang sedang kami incar, Indonesia adalah salah satunya, Arab Saudi tentu saja–tetapi proses ini membutuhkan waktu,” ungkapnya dalam siaran Radio Angkatan Darat, Selasa (25/1).

Secara singkat, Kesepakatan Abraham adalah sebuah kesepakatan untuk menormalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan negara-negara Arab.

Kesepakatan ini diinisiasi oleh Amerika Serikat dan ditandatangani pertama kali pada 15 September 2020 lalu oleh UEA dan Bahrain.

Kesepakatan ini memicu kontroversi, terlebih bagi Palestina yang merasa dikhianati oleh “saudara-saudara Arab” nya.

Seperti yang diketahui, Palestina dan Israel memiliki hubungan yang tidak harmonis selama puluhan tahun akibat perebutan wilayah negara.

Status kenegaraan keduanya pun hingga hari ini belum mendapatkan titik terang.

Sejumlah pemimpin Palestina mengatakan bahwa kesepakatan tercapai tanpa adanya usaha dari para anggota untuk lebih dulu memperjuangkan pendirian negara mereka.

Sementara itu, Amerika Serikat berharap kesepakatan dapat menjadi jalan keluar untuk permasalahan tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Teuku Faizasyah, lewat pesan tertulis kepada BBC News Indonesia tertanggal 24 Desember 2021, membenarkan isu yang muncul.

Akan tetapi, ia menegaskan bahwa Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyampaikan posisi Indonesia yang konsisten bersama Palestina hingga negara tersebut merdeka.

Untuk itu, Kemlu RI, menurut Teuku, tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel selama negara itu tidak mengakui kedaulatan Palestina.

Sebagai sesama “incaran”, Arab Saudi dikatakan juga mengambil posisi yang sama dengan Indonesia.

Meskipun begitu, negara yang memiliki dua situs Islam paling suci itu telah mengizinkan penerbangan Israel-UEA melintasi wilayahnya pada 2020 lalu.

Israel bahkan mengonfirmasi bahwa mantan Perdana Menterinya, Benjamin Netanyahu, pernah mengunjungi Arab Saudi pada tahun yang sama, yang lantas disangkal oleh Riyadh secara terbuka.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru