21.5 C
Indonesia

Amerika Serikat Cetak Sejarah Baru dengan Terpilihnya Ketanji Brown Jackson sebagai Hakim Agung

Must read

AMERIKA SERIKAT – Ketanji Brown Jackson akhirnya dikukuhkan sebagai Hakim Agung Amerika Serikat (AS) setelah proses pemilihan di Senat yang berlangsung selama 42 hari. Ia menjadi wanita kulit hitam pertama yang menempati posisi tersebut dalam sejarah AS.

Pengukuhan tersebut dilakukan pada hari Kamis (7/4) waktu setempat setelah Jackson mengamankan 53 suara “Yea” yang mengungguli 47 suara “Nay” yang dibacakan oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris.

Dilansir dari Kompas, kelima puluh tiga suara itu berasal dari Partai Demokrat sebanyak 48 suara, 2 suara independen, dan 3 suara dari kubu Republikan. Jackson sendiri berasal dari kubu Demokrat.

Baca Juga:

Adapun terpilihnya Jackson ini dapat dilihat sebagai pemenuhan janji Presiden AS Joe Biden yang semasa kampanye dahulu menjanjikan peradilan federal dengan latar belakang yang beragam.

“Konfirmasi Hakim Jackson adalah momen bersejarah bagi bangsa kita. Kami telah mengambil langkah lain untuk membuat pengadilan tertinggi kami mencerminkan keragaman Amerika,” tulis Biden di akun Twitternya, Rabu.

“Dia akan menjadi Hakim yang luar biasa, dan saya merasa terhormat untuk berbagi momen ini dengannya,” katanya.

Terpilihnya Jackson juga mengakhiri mayoritas laki-laki kulit putih di Mahkamah Agung Amerika Serikat yang sudah berjalan selama 233 tahun lamanya.

Jackson menjadi orang kedelapan yang bukan laki-laki kulit putih yang menjabat posisi hakim agung, perempuan keenam yang mendapatkan posisi tersebut, sekaligus hakim agung ke-116 dalam sejarah AS.

Saat ini, AS memiliki 3 orang hakim agung perempuan. Kehadiran Jackson yang menggantikan Stephen Breyer kelak dinilai akan membuat periode Mahkamah Agung mendatang menjadi periode dengan hakim agung paling beragam.

Dari kelima hakim agung laki-laki, Clarence Thomas adalah orang Afro-Amerika.

Anggota Senat dari kubu Demokrat mengatakan bahwa seharusnya tonggak sejarah ini sudah terjadi sejak lama, namun ia tetap berpendapat bahwa capaian ini adalah sejarah.

“Amerika pada hari ini mengambil langkah besar untuk membuat serikat kami lebih sempurna,” kata Schumer seperti dikutip AFP.

Dukungan publik pada Jackson pun cukup kuat. Dalam salah satu jajak pendapat yang diselenggarakan oleh Politico/Morning Consult, nyaris separuh pemilih berpendapat bahwa Senat harus mendukung Jackson, 26 persen menolak, dan 25 persen lainnya tidak berpendapat.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru