JAKARTA – Setelah pesawat Grand Caravan Cessna 208B berhasil mengudara dengan tenaga listrik pada Mei 2020 lalu, perusahaan penerbangan Israel, Eviation, berencana segera menyusul dengan Alicenya.
Sebelumnya, Alice yang bertenaga baterai seperti mobil listrik dan ponsel itu telah menjalani pengujian mesin di Arlington Municipal Airport di utara Seattle, Amerika Serikat, akhir Januari lalu.
Dilansir dari CNBC, CEO Eviation Omer Bar-Yohay mengatakan bahwa Alice hanya berjarak beberapa minggu lagi dari penerbangan pertamanya.
Dengan pengisian daya selama 30 menit, Alice diklaim mampu mengangkut sembilan penumpang dan dapat terbang selama satu jam atau sekitar 440 mil laut.
Sementara itu, kecepatan jelajah maksimum Alice diperkirakan mencapai 250 kts atau sekitar 287 mil per jam. Sebagai perbandingan, Boeing 737 memiliki kecepatan jelajah maksimal 588 mil per jam.
Alice sebelumnya ditargetkan untuk mengudara sebelum tahun 2022. Akan tetapi, cuaca buruk di Pacific Northwest pada akhir tahun lalu menghambat pengujian tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, Eviation hingga kini juga telah mengembangkan tiga versi prototipe untuk Alice, yaitu varian komuter, versi eksekutif, dan satu khusus untuk kargo.
“Semua ini dimungkinkan sambil mengurangi biaya perawatan dan pengoperasian jet komersial hingga 70%,” kata Eviation, dikutip dari CNN Internasional, awal Februari ini.
Berbeda dengan pesawat pada umumnya, pesawat berbahan bakar listrik dipercaya dapat beroperasi dengan menghasilkan emisi karbon yang lebih sedikit.
Penerbangan Grand Caravan Cessna 208B atau eCaravan tersebut, misalnya.
Penerbangan selama 28 menit pada kecepatan 114mph (183 km per jam) itu diklaim berhasil terlaksana tanpa menciptakan emisi sama sekali.
Akan tetapi, kendala terbesar untuk penerbangan listrik di jet penumpang, menurut pakar industri ini, terletak pada baterainya.
“Kendalanya adalah teknologi baterai seperti pada mobil, tetapi lebih pada pesawat terbang. Ini karena dengan pesawat terbang, yang menjadi perhatian adalah bobotnya,” kata CEO Aero Consulting Experts Ross Aimer.
“Begitu kami memiliki teknologi baterai yang lebih baik, yang saya duga dalam dua atau tiga tahun, saat itulah semua pesawat listrik ini akhirnya akan datang,” lanjutnya.
Untuk keberlangsungan penerbangan listrik dunia, pihak Eviation sendiri berharap agar terobosan ini dapat terus berkembang dan mengangkut hingga 20–40 penumpang dalam 7 sampai 10 tahun mendatang.